Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Apes, Pulang Kerja Malam Hari,  Siswadi Dibegal. Gaji Rp 1,8 Juta Disikat Pelaku

Siswadi, korban begal warga Desa Paras, Cepogo, Boyolali hanya bisa terbaring di kamarnya / Foto: Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Nasib nahas menimpa Siswadi (37), warga asal Dukuh Panderejo, Desa Paras, Kecamatan Cepogo. Dia dibegal saat pulang kerja pada Rabu (20/4/2022) malam.

Selain terluka, gaji sebesar Rp 1,8 juta juga disikat pelaku. Diapun kini hanya bisa tiduran di kamar rumahnya.

Menurut korban, dirinya adalah pekerja di perusahaan konveksi di Dawar, Kecamatan Mojosongo.

Malam itu, dia pulang sembari membawa gaji selama bekerja dua minggu terakhir. Saat melintasi jalaur Solo- Selo- Borobudur (SSB) di Dukuh Pule, Desa Jelok, Cepogo, dia dipepet pengendara motor berboncengan.

“Motor saya ditendang pelaku hingga terjatuh. Pelaku kemudian mengambil uang gaji saya dari saku celana,” katanya saat ditemui di rumahnya, Kamis (21/4/2022).

Karena kondisi gelap dan hujan, pertolongan pun tak kunjung datang. Motor korban yang tergeletak di jalan tak terlihat pengendara motor lainnya.

Bahkan, motor itu sempat tertabrak motor yang dikendarai Subuh Sukomo, warga Magelang.

Akibatnya, Subuh terjerembab diaspal dan mengalami luka-luka ringan.

Sedangkan Siswadi luka lecet di kaki dan tangan serta luka di bagian pinggang. Keduanya lantas ditolong pengendara lain dan dibawa ke Klinik Kesehatan terdekat.

Menurut Kapolsek Cepogo, AKP Agung Setiawan, pihaknya sudah menerima laporan terkait kejadian pencurian dengan kekerasan (curas) tersebut.

Pihaknya juga sudah melakuakn olah TKP.  Kini pihaknya  masih memburu kedua pelaku yang kabur membawa uang milik korban sebesar Rp 1,8 juta.

Pelaku yang diduga dua orang ini memepet korban yang berjalan dari arah timur ke barat.

Kemudian pelaku menendang sepeda motor hingga menyebabkan korban jatuh. Pelaku lantas mengambil uang yang ada di dompet korban.

“Sampai saat ini anggota masih melakukan pengejaran terhadap pelaku.”

Diungkapkan, lokasi kejadian jauh dari pemukiman dan tidak ada closed circuit television (CCTV).

Apalagi saat kejadian hujan dan jalan sepi. Meski ada satu saksi, Subuh Sukomo yang melintas di belakang korban tapi jaraknya agak jauh.

“Sayangnya, karena jaraknya agak jauh dan kondisi gelap, saksi tak sempat melihat aksi pelaku.” Waskita

Exit mobile version