Beranda Daerah Sragen Bahayanya Vertigo Kalau Kumat, Penjual Parfum Asal Sragen Tiba-Tiba Meninggal Saat Terima...

Bahayanya Vertigo Kalau Kumat, Penjual Parfum Asal Sragen Tiba-Tiba Meninggal Saat Terima Telepon di Gedung DPRD

Ilustrasi mayat. Foto: Pixabay.com

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus tewasnya pria penjual parfum dan jam tangan asal Sragen, Suhardi (47) di Kompleks DPRD Provinsi Jawa Tengah di Semarang, Senin (18/4/2022), akhirnya terungkap.

Pria paruh baya asal Sidoharjo, Sragen itu diduga kuat meregang nyawa akibat penyakit vertigonya kambuh.

Padahal beberapa detik sebelum kejadian, korban diketahui masih menerima telepon di ruang tunggu lantai 3 kompleks Gedung DPRD Jateng di Semarang.

“Menurut keterangan istri korban, suaminya memang memiliki riwayat darah tinggi dan vertigo,” ujar petugas kemananan DPRD Jateng, Muchid kepada wartawan, Senin (18/4/2022).

Diduga, penyakit vertigo yang mendera korban kambuh saat kejadian. Sehingga korban tak mampu bertahan dan mendadak jatuh tersungkur saat menerima telepon.

Data yang dihimpun, insiden tragis itu terjadi pukul 09.45 WIB. Saat kejadian, korban mengenakan pakaian necis atasan kemeja dengan celana panjang warna hitam.

Tidak adanya luka maupun bercak darah di sekitar tubuh korban berbadan gempal tersebut. Semua benda dan barang bawaannya masih komplet berada di dekatnya.

Ada dompet, uang tunai, beberapa botol parfum, jam tangan beragam merek hingga kartu identitas, semua masih ada di tempat.

Baca Juga :  Puluhan Tahun Bioskop di Atrium Sragen Tutup, Kini Platinum Cineplex Resmi Dibuka dengan Harga Mulai Segini !

Menurut salah satu petugas keamanan di Gedung DPRD Jateng, Muchid, korban selama ini sering datang ke DPRD.

Almarhum dikenal sebagai penjual parfum dan jam tangan keliling yang sering menjajakan barang dagangan di lingkungan kompleks perkantoran DPRD Jateng.

“Kejadiannya sekitar pukul 09.45 WIB. Awalnya korban masuk ke lantai 3 gedung DPRD Jateng lewat lift. Lalu masuk ke ruang Komisi E,” paparnya kepada wartawan.

Tak lama berselang, korban terlibat keluar dari ruang Komisi E dan kemudian duduk di kursi lobi lantai 3.

Sesaat kemudian, korban terlihat menelpon seseorang. Selang lima menit kemudian, korban sudah terdengar seperti tidur mendengkur.

“Saya sempat lihat dia duduk sambil telponan. Lalu nggak lama saya dengar suara ngorok sekali masih dudukan. Terus ngorok lagi kenceng saya lihat posisinya udah jatuh dari duduknya,” urai Muchid.

Melihat korban jatuh tersungkur, Muchid langsung bergegas menghampiri dan berusaha menolong.

Karena kondisi korban mencurigakan dan tak bergerak, ia berinisiatif menghubungi Kepala Keamanan serta tim medis di DPRD Jateng.

Baca Juga :  Wulan Purnama Sari, Anggota DPRD Jateng, Ajak Generasi Muda Sragen Promosikan Budaya Jawa Lewat Media Sosial

Dari hasil pemeriksaan, ternyata korban dinyatakan sudah meninggal dunia.

Kemudian Muchid menghubungi petugas kepolisian serta keluarga korban. Keluarga korban tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 12.50 WIB.

Karena keluarga sudah menerima kejadian itu sebagai musibah dan menolak dilakukan otopsi, jenazah korban kemudian dievakuasi dan dibawa pulang ke Sragen untuk dimakamkan. (Wardoyo/Tribunnews)