Beranda Daerah Sragen Geger Ada Masjid di Sragen Dirobohkan, Kepala Kemenag Jateng Terjun Beri Rp...

Geger Ada Masjid di Sragen Dirobohkan, Kepala Kemenag Jateng Terjun Beri Rp 100 Juta. “Ayo Kita Keroyok!”

Kepala Kantor Kemenag Jawa Tengah, Mustain Ahmad saat meninjau lokasi pembangunan masjid baru Al Fatah di Kowang, Ngargotirto, Sumberlawang setelah masjid lama terlanjur dirobohkan gegara tergoda tawaran dana dermawan, Selasa (25/4/2022). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus polemik renovasi masjid Al Fatah di Dukuh Kowang, Desa Ngargotirto, Sumberlawang, Sragen mendapat atensi dari Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Tengah.

Renovasi masjid yang terlanjur dirobohkan sementara donatur utama ternyata tak kunjung mengucurkan dana itu membuat Kepala Kantor Kemenag Jateng, Musta’in Ahmad terjun langsung meninjau lokasi masjid yang baru mulai dibangun di Kowang, Selasa (25/4/2022).

Ia sempat bersilaturahmi dan meminta keterangan dari panitia pembangunan masjid tersebut. Melihat kondisi pembangunan yang kekurangan dana, Mustain pun langsung menyanggupi membantu Rp 100 juta diserahkan hari ini.

“Iya, ada informasi dari teman-teman kita penyuluh agama di lapangan ada kondisi pembangunan masjid Al Fatah di Kowang yang diberitakan tersendat. Kita tahu ini butuh kebersamaan kita. Nanti Kementerian Agama Jawa Tengah akan bantu Rp 100 juta kita serahkan dan hari ini bisa digunakan,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (25/4/2022).

Mustain mengaku bantuan itu diberikan lantaran menghargai suasana yang muncul di kampung Kowang.

Ia memandang masyarakat di desa itu sangat berkomitmen menyelesaikan pembangunan masjid baru pasca masjid lama terlanjur dirobohkan.

Menurutnya pemerintah, dalam hal ini, kementerian agama memang sudah selayaknya turut serta untuk andil agar renovasi masjid bisa diselesaikan.

Baca Juga :  Semakin Parah, KPU Sragen Gelar Rapat PPS di Hotel Berbintang, Tokoh Sragen Murka: Pemborosan dan Akal-akalan Anggaran

Dalam kesempatan itu, ia juga mengajak semua elemen dari masyarakat dan lainnya untuk ikut mengeroyok agar pembangunan cepat selesai.

“Ayo kita keroyok agar cepat selesai,” urainya.

Selama bulan Ramadhan ini, Kemenag Sragen juga sudah menyiapkan bantuan Rp 10 juta.

Uang itu nantinya diperuntukkan membantu pelaksanaan tarawih warga yang terpaksa dilakukan di masjid darurat memanfaatkan rumah salah satu warga.

“Ayo bareng-bareng kita sengkuyung bangun masjid di dunia. Ini mbangun rumah Allah,” tegasnya.

Panitia pembangunan masjid, Lilik Purnomo menyampaikan saat ini pembangunan masjid memang masih berjalan.

Setelah donatur utama yakni dermawan dari Jakarta belum bisa memberikan dana seperti yang pernah disanggupi, pembangunan tetap dilakukan dengan dana donasi yang ada.

“Kebetulan ada pihak pemborong yang menyanggupi mengerjakan dan sanggup nalangi dulu dananya. Ya nanti sambil jalan, sesuai dana yang ada dulu. Kalau dari dermawannya itu kami memaklumi mungkin perlu waktu karena situasi bisnis juga lagi pandemi. Kemarin juga sudah komunikasi dan nanti masih sanggup untuk membantu. Kami ambil hikmahnya, mungkin jalannya dari Allah harus seperti ini. Tapi kami yakin pasti ada solusi,” tandasnya.

Sebelumnya, warga dan panitia pembangunan sempat dilanda kebingungan. Sebab masjid Al Fatah yang dibangun dari hibah proyek WKO tahun 1991 sudah terlanjur dirobohkan pada Februari 2022 lalu.

Baca Juga :  Dukung Program Presiden Prabowo, Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi Hadiri Peluncuran Gugus Tugas Pendukung Ketahanan Pangan di Kecamatan Ngrampal

Masjid dirobohkan lantaran sebelumnya ada dermawan asal Jakarta yang sanggup mendanai pembangunan masjid baru sampai selesai.

Meski awalnya hanya melalui orang kepercayaan dermawan itu, namun warga begitu yakin lantaran si dermawan sudah sempat meminta rencana anggaran biaya (RAB) masjid baru yang totalnya butuh anggaran hampir Rp 1,5 miliar.

Sayang ketika masjid terlanjur dirobohkan, kucuran dana yang diharapkan tak kunjung datang.

Dermawan itu hanya mentransfer awal Rp 10 juta dan kemudian berlanjut beberapa transfer dengan nominal jauh dari bayangan. Wardoyo