Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Honor Petugas Seleksi Popda Sragen Dikeluhkan, Kepala Dinas Pariwisata: Sudah Dalam Proses!

Yuniarti. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Keluhan belasan petugas seleksi Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) cabang atletik yang sebulan lebih belum cair, langsung menuai tanggapan dari Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Sragen.

Kepala Disporapar, Yuniarti menyampaikan lambatnya pencairan honor petugas seleksi Popda dikarenakan butuh proses dan waktu untuk pengajuan ke BPKPD.

Keterlambatan juga dikarenakan pengajuan pencairan ke BPKPD harus disertai dengan kelengkapan administrasi serta surat pertanggungjawaban (SPj).

“Proses pengajuan dana di pemerintahan kan ada prosedur dan proses yang harus dilalui. Tapi honor petugas seleksi Popda ini sudah dalam proses,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (22/4/2022).

Ia menguraikan untuk pengajuan, selain kelengkapan SPJ, juga butuh tandatangan petugas. Jika persyaratan sudah lengkap, barulah bisa diajukan untuk pencairan.

Namun dari hasil pengecekan terakhirnya hari ini, persyaratan pengajuan sudah lengkap dan tinggal menaikkan ke BPKPD.

“Ini sudah lengkap, tinggal menaikkan. Kemarin juga masih nunggu rekening petugas yang lain. Tidak bisa per cabor atau sendiri-sendiri,” tandasnya.

Nantinya pencairan honor itu akan dilakukan dengan sistem non tunai alias ditransfer ke rekening masing-masing petugas.

Sebelumnya, kalangan petugas seleksi pekan olahraga pelajar daerah (Popda) cabang atletik di Kabupaten Sragen mengeluhkan honor yang hingga kini belum cair.

Padahal, kegiatan seleksi sudah selesai digelar hampir sebulan lebih. Nominal honor pun juga hanya Rp 200.000 dipotong PPH.

Keluhan itu mencuat dari sejumlah petugas lapangan yang menangani seleksi Popda cabor atletik.

Salah satu petugas, Kardiyono mengatakan seleksi Popda cabor atletik itu sudah digelar sehari selesai tanggal 17 Maret 2022 silam di Stadion Taruna Sragen.

“Tapi sampai sekarang honor petugas belum dicairkan. Padahal sudah sebulan lebih dan dulu sudah diminta tandatangan juga. Kalau enggak salah honornya Rp 200.000 dipotong PPH tinggal Rp 188.000. Ini teman-teman petugas pada ngeluh, honor segitu saja kok sebulan lebih nggak dicairkan, ada apa gitu,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (22/4/2022).

Menurutnya, bukan persoalan uangnya yang dikeluhkan para petugas. Namun kinerja dari dinas terkait yang dirasa kurang profesional terutama terkait pencairan honor sampai nunggak sebulan lebih.

“Teman-teman itu ngeluhnya bukan masalah nilainya. Tapi cara kerjanya dinas itu gimana. Wong kegiatan sudah sebulan lebih, honor nggak sampai Rp 200.000 saja belum dicairkan. Kalau memang belum siap anggaran, ya mestinya jangan memaksakan menggelar seleksi dulu,” ujarnya kesal.

Ia meminta kepada bidang dinas terkait untuk segera mencairkan honor petugas. Meski bagi yang punya uang, nominal Rp 188.000 tak seberapa, tapi bagi petugas atau orang yang kurang mampu akan sangat berarti. Wardoyo

Exit mobile version