SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bazar kuliner dan UMKM bertajuk Ngabuburit Masseh yang digelar Pemdes Bedoro, Kecamatan Sambungmacan, Sragen, benar-benar sukses menyedot pengunjung.
Sejak dibuka akhir pekan lalu, hampir setiap hari lokasi bazar tak pernah sepi pengunjung. Ratusan warga dari desa sekitar hingga luar kecamatan tumpah ruah memadati bazar yang menampilkan beragam produk kuliner khas desa setempat maupun jajanan kekinian.
Berdasarkan pantauan JOGLOSEMARNEWS.COM , dari beragam kuliner yang dijajakan, beberapa di antaranya sangat laris dan diburu oleh pengunjung.
Enam kuliner dan minuman paling laris ternyata adalah pecel, garang asem atau bothok, takoyaki, es dawet, es buah, dan es degan. Tingginya animo warga untuk membeli, disambut gembira oleh para pedagang.
Mereka bahkan sampai kewalahan melayani permintaan pengunjung yang membeludak dari hari ke hari.
“Senang banget Mas, bisa jualan di bazar ini. Karena acaranya ada hiburan musiknya dan pengunjungnya makin hari makin ramai. Jualan saya yang laris es buah, kolakan dan kurma. Pembeli lumayan, jualannya habis ashar sampai menjelang buka. Sekali jualan gini bisa dapat Rp 300.000,” ujar Eni (35) salah satu pedagang kuliner asal Tegalrejo, Bedoro.
Kuliner yang juga banyak diburu adalah takoyaki. Si penjual yang minta ditulis LDR Story asal Desa Bedoro menyebut animo pembeli sangat tinggi.
Dalam sekali jualan di bazar itu mulai jam 15.30 WIB sampai jam 19.00, setidaknya ia bisa meraup omzet Rp 500.000..
“Alhamdulillah, ramai mas. Lumayan banget. Satu porsi takoyaki ini harganya cuma Rp 5.000. Bazar ini sangat bagus dan mendukung UMKM banget,” urainya.
Tak hanya pedagang lokal desa setempat, bazar itu ternyata juga menjadi berkah bagi pedagang kuliner dari desa tetangga.
Mereka juga ikut diundang untuk meramaikan bazar yang digelar selama Ramadhan hingga mendekati lebaran tersebut.
“Saya jualan minuman seperti es teh, es india, wedang uwuh, telor asin dan masih banyak lagi. Alhamdulilah lumayan hasilnya. Ramai pengunjungnya, Pak Kades Bedoro ini memang luar biasa, fenomenal bisa membantu UMKM untuk jualan,” ujar Sri Wahyuni Sule, pedagang kuliner asal Desa Banaran yang bersebelahan dengan Bedoro.
Tak hanya pedagang, rasa senang juga diungkapkan warga. Irma (35) salah satu warga Bedoro mengaku senang ada bazar kuliner dan UMKM di bulan ramadhan yang digelar Pemdesnya.
Menurutnya selain menjadi hiburan warga mengisi waktu menunggu berbuka, adanya bazar kuliner juga mendekatkan warga yang ingin membeli kebutuhan atau lauk untuk berbuka puasa tanpa harus jauh-jauh ke Gondang atau ke Sragen Kota.
“Senang banget, ada hiburan untuk warga setiap sore. Apalagi ada bazar, sangat membantu kalau mau beli lauk atau minuman untuk persiapan buka, nggak perlu jauh ke Sragen Kota. Saat tadi beli pecel untuk lauk dan es degan untuk persiapan buka. Senang, pokoknya mendukung terus acara seperti ini,” urai ibu muda yang datang bersama dua anaknya itu.
Kades Bedoro, Pri Hartono mengaku bersyukur acara yang digagasnya bersama Pemdes itu bisa membantu masyarakat dan pelaku UMKM.
Menurutnya membeludaknya pengunjung membuktikan bahwa masyarakat sudah merindukan suasana keramaian hiburan dan bazar setelah dua tahun terkekang pandemi.
Hal itu tentu berimbas positif terhadap perputaran uang dan omzet para pedagang dan UMKM.
Kades menyebut dari sekitar 30an pedagang dan UMKM yang menjajakan dagangan di bazar, omzet total per hari kini sudah mencapai Rp 20an juta.
Adanya hiburan live music, mainan anak seperti andong sewa dan kereta mini yang dihadirkan, dinilai menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Dengan begitu, masyarakat yang datang tidak hanya bisa berbelanja kuliner atau kebutuhan lain, namun juga bisa menikmati hiburan sembari menunggu waktu berbuka puasa.
“Kalau ragam kulinernya yang dijual si sini banyak sekali. Mayoritas kuliner khas tradisional. Seperti pecel, garang asem, es tradisional, es dawet, makanan kolakan untuk buka dan lainnya. Sampai es dawet zaman dulu juga ada. Pokoknya komplit,” urai Kades. Wardoyo