Beranda Daerah Boyolali Lagi, Kasus Begal Palsu Terungkap Lagi di Cepogo, Boyolali. Ternyata Karena Bingung...

Lagi, Kasus Begal Palsu Terungkap Lagi di Cepogo, Boyolali. Ternyata Karena Bingung Terlilit Utang

Foto: Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM Masih ingat kasus begal yang menimpa Siswadi di jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB) tepatnya ruas Dukuh Pule, Desa Jelok, Cepogp pada 20 April lalu?

Akhirnya terungkap bahwa kejadian itu hanya rekayasa dari Siswadi.

Bahkan, warga Dukuh Panderejo, Desa Paras, Cepogo itu juga sudah membuat klarifikasi terkait kebohongannya di media sosial.

Tak hanya itu saja, dia juga harus dimintai keterangan oleh petugas Polsek setempat.
Saat kejadian itu, dia mengaku kehilangan uang Rp 1,8 juta.

Namun, kebohongan yang disimpan rapat oleh Siswadi akhirnya terkuak. Siswadi pun tak bisa mengelak dan mengakui kebohongannya.

Dia nekad mengarang cerita bohong karena terlilit utang sebesar Rp 2,5 juta. Bahkan utang tersebut harus dibayar sebelum Lebaran ini.

“Sebenarnya kejadian pembegalan di Jalan Boyolali-Selo, hanya rekayasa saya saja karena saya terlilit hutang,” kata Siswadi di Mapolsek Cepogo, Kamis (28/4/2022).

Diungkapkan, ide itu muncul sepintas dan tidak ada rencana sebelumnya. Siswadi mengaku nekad menjatuhkan diri hingga sepeda motornya ditabrak pengendara lain. Sedangkan luka lecet dipergelangan tangan dan siku sengaja dilakukan sendiri.

Dia juga berbohong mengalami luka dibagian pinggang yang membuat tidak bisa berjalan. Sehingga beberapa hari dia hanya bisa tiduran saja di kamar. Dia mengaku baru pertama kali nekad berbohong agar mendapatkan bantuan.

“Ada bantuan dari beberapa pihak dan masih saya simpan. Masih utuh di dalam amplop.”
Terkait pengakuan Siswadi, Kapolsek Cepogo AKP Agung Setiawan, membenarkan adanya video klarifikasi Siswadi yang sebelumnya mengaku telah dibegal.

Faktanya, kejadian aksi begal yang menimpa Siswadi pada Rabu (20/4/2022) petang lalu, tidak ada dan hanya rekayasa.

“Iya, hanya rekayasa mengarang cerita,” kata Kapolsek.

Terkait motif pelaku Siswadi mengarang cerita telah menjadi korban begal, Kapolsek mengungkapkan karena Siswadi harus segera melunasi utangnya.

Padahal, dia tidak memiliki uang untuk pelunasan yang telah jatuh tempo.

“Dia tidak punya uang, padahal utangnya harus segera dilunasi.”

Sebelumnya, kasus rekayasa begal juga dilakukan seorang emak- emak berinisial M, asal Desa Mliwis, Kecamatan Cepogo. Dia nekat mengarang cerita karena takut dengan suaminya karena kehilangan uang. Waskita

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.