JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM — Teknologi digital saat ini menjadi instrumen penting dalam pengambilan keputusan, termasuk di dunia kesehatan.
Karena itulah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap Univesitas Indonesia (UI) mampu melahirkan insan kesehatan yang akrab dengan teknologi digital.
Dalam hal ini, Menko Airlangga merujuk pada penggunaan teknologi digital yang digunakan untuk menentukan kebijakan pemerintah menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.
Menurutnya, salah satu kunci sukses keberhasilan penanganan pandemi di Indonesia yakni implementasi dan integrasi data dari berbagai aplikasi digital.
Antara lain, PCare, PeduliLindungi, SMILE dan SMDV. Aplikasi digital itu mencatat hasil tes, rekam medis, status vaksinasi, hingga rantai suplai logistik untuk penanganan pandemi.
“Penggunaan teknologi digital tersebut sangat membantu pemerintah pusat dan daerah dalam memantau dan mengambil keputusan berdasarkan data riil yang diperbaharui setiap saat,” tutur Airlangga.
Airlangga menyampaikan hal itu saat memberikan Kuliah Umum Kesehatan Global Fakultas Kesehatan Masyarakat Univesritas Indonesia, Sabtu (16/4/2022).
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) itu menambahkan, selain pemanfaatan teknologi digital, muncul keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 lainnya, yakni respons cepat dan peran aktif seluruh pihak dari berbagai sektor.
Respon cepat yang telah dilakukan Pemerintah dalam penanganan pandemi yakni dengan menetapkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
Perpres tersebut memungkinkan pemerintah untuk mengendalikan aspek kesehatan dan ekonomi serta memudahkan adaptasi kebijakan di tengah pandemi.
Dijelaskan Menko Airlangga, respon cepat lainnya pada aspek kesehatan yakni pembatasan mobilitas, kampanye memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, serta penyediaan pengobatan dan vaksinasi.
Airlangga menambahkan, pemerintah juga telah melakukan sinergi dan kolaborasi dengan seluruh pihak dari berbagai sektor. Mulai dari pemerintah daerah hingga lembaga internasional.
Koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah secara rutin dilaksanakan setiap pekan untuk menjadi katalis dalam percepatan pembuatan kebijakan terkait penanganan pandemi.
Kolaborasi global juga dilakukan pemerintah dengan berbagai lembaga internasional seperti WHO, IFRC, UNDP, dan UNICEF membantu Indonesia dalam penyusunan pedoman teknis dan pendampingan pelaksana teknis pendistribusian vaksin secara cepat dan tepat sasaran.
Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan, selain kolaborasi global dengan lembaga internasional, pemerintah juga melakukan sinergi dengan beberapa negara lain seperti halnya Australia, Jepang, Amerika Serikat, Eropa, dan Uni Emirat Arab.
Hal itu dilakukan guna memperoleh kebutuhan logistik seperti vaksin, oksigenator, dan obat-obatan secara cepat sehingga mampu mencukupi kebutuhan dalam negeri.
Melalui rilisnya ke Joglosemarnews, Airlangga menegaskan, pemerintah juga mendorong pertimbangan diperlukannya tindakan pencegahan melalui Presidensi G20 Indonesia. Dengan dibantu oleh World Bank dan WHO, Forum G20 menyusun Global Health Fund yang merupakan kerja sama penghimpunan dana untuk membangun ketahanan sistem kesehatan global.
“Saya berharap agar Forum G20 juga dapat menjadi fasilitator untuk koordinasi pencegahan dan penanggulangan berbagai persoalan pandemi,” ujar Airlangga. Suhamdani