SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kalangan petugas seleksi pekan olahraga pelajar daerah (Popda) cabang atletik di Kabupaten Sragen mengeluhkan honor yang hingga kini belum cair.
Padahal, kegiatan seleksi sudah selesai digelar hampir sebulan lebih. Nominal honor pun juga hanya Rp 200.000 dipotong PPH.
Keluhan itu mencuat dari sejumlah petugas lapangan yang menangani seleksi Popda cabor atletik. Salah satu petugas, Kardiyono mengatakan seleksi Popda cabor atletik itu sudah digelar sehari selesai tanggal 17 Maret 2022 silam di Stadion Taruna Sragen.
“Tapi sampai sekarang honor petugas belum dicairkan. Padahal sudah sebulan lebih dan dulu sudah diminta tandatangan juga. Kalau enggak salah honornya Rp 200.000 dipotong PPH tinggal Rp 188.000. Ini teman-teman petugas pada ngeluh, honor segitu saja kok sebulan lebih nggak dicairkan, ada apa gitu,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (22/4/2022).
Ia menguraikan kegiatan seleksi cabor atletik itu digelar untuk siswa SMA se-Sragen. Total petugas yang terlibat ada 15 orang mulai dari wasit, petugas penjaga lintasan, petugas starter dan lainnya.
Seleksi sendiri mempertandingkan beberapa nomor atletik seperti lari cepat 100 meter, 1500 meter, lompat jauh dan lainnya.
Menurutnya, bukan persoalan uangnya yang dikeluhkan para petugas. Namun kinerja dari dinas terkait yang dirasa kurang profesional terutama terkait pencairan honor sampai nunggak sebulan lebih.
“Teman-teman itu ngeluhnya bukan masalah nilainya. Tapi cara kerjanya dinas itu gimana. Wong kegiatan sudah sebulan lebih, honor nggak sampai Rp 200.000 saja belum dicairkan. Kalau memang belum siap anggaran, ya mestinya jangan memaksakan menggelar seleksi dulu,” ujarnya kesal.
Ia meminta kepada bidang dinas terkait untuk segera mencairkan honor petugas. Meski bagi yang punya uang, nominal Rp 188.000 tak seberapa, tapi bagi petugas atau orang yang kurang mampu akan sangat berarti.
Terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sragen, Prihantono mengaku belum menerima keluhan itu. Ia menegaskan bahwa seleksi Popda untuk tingkat SMA tidak dibawah naungan Disdikbud.
Disdikbud hanya menangani Popda untuk tingkat SD dan SMP. Kemungkinan penyelenggaraan seleksi siswa SMA ditangani oleh Dinas Pariwisata.
“Kalau seleksi Polda tingkat SMA tidak ada di kami. Mungkin di dinas pariwisata. Kalau SD dan SMP iya,” terangnya. Wardoyo