Beranda Daerah Wonogiri Pemerintah Pusat Belajar dari Wonogiri Gegara Sukses Tekan Angka Stunting di Bawah...

Pemerintah Pusat Belajar dari Wonogiri Gegara Sukses Tekan Angka Stunting di Bawah 14 Persen

DPR RI
Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto (tengah) bersama Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek. Joglosemarnews.com/Aris Arianto

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemerintah pusat belajar dari Wonogiri terkait kesuksesan dalam menekan angka stunting di bawah 14 persen.

Bahkan Wonogiri merupakan daerah dengan angka stunting terendah di Jateng bersama dua kabupaten lainnya.

Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto menyebutkan pihaknya akan melihat daerah-daerah yang bagus dalam menangani stunting atau gagal tumbuh akibat gizi buruk untuk diambil pengalaman dan ilmunya.

Dengan demikian, pemerintah dapat mengambil kebijakan yang lebih tepat. BKKBN menurutnya mulai bagus karena trend kasus stunting sudah turun di bawah 24%, beberapa daerah bahkan sudah di bawah 14%, termasuk Kabupaten Wonogiri.

Kunci kesuksesan penanganan stunting di Kabupaten Wonogiri menurutnya adalah leadership dan kebersamaan. Terlihat dari semboyan Go Nyawiji Sesarengan Mbangun Wonogiri yang digaungkan pemkab.

“Bupati mampu menggerakkan semua potensi di Wonogiri baik secara struktur dan nonstruktur agar bersama bergerak menangani stunting, melibatkan mahasiswa anak sekolah dan lainnya, sangat menarik ujar dia usai gelaran Komunikasi Informasi dan Edukasi Program Percepatan Penurunan Stunting di Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Sabtu (2/4/2022).

Baca Juga :  Cara Menghasilkan Uang dari Meta AI WhatsApp, Peluang Baru di Era Digital

Sementara anggaran untuk penanganan stunting di Indonesia tahun ini mencapai sekitar Rp 3 triliun atau naik 30% dibandingkan tahun sebelumnya.

“Anggaran BKKBN dinaikkan signifikan. Tahun ini naik 30% menjadi sekitar Rp 3 triliun. Tahun 2023 diharapkan naik lagi,” ujar dia.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan, pihaknya ingin mempelajari apa yang dilakukan Kabupaten Wonogiri sehingga mewujudkan penurunan stunting dengan signifikan.

Posisi Indonesia dalam penanganan stunting masih menempati peringkat atas di Asia Tenggara.

World Health Organization (WHO) masih permisif dengan angka stunting di bawah 20% atau masuk kategori hijau. Adapun angka stunting 20-30% masuk kategori kuning, sedangkan angka stunting di atas 30% masuk kategori merah.

Baca Juga :  Cara Memanfaatkan Meta AI WA untuk Meraih Cuan, Ternyata Sesimpel ini

Hasto mengungkapkan, beberapa daerah di Indonesia masih masuk kategori merah, pihaknya menargetkan tidak ada lagi daerah yang masuk kategori kuning dan merah dalam penanganan stunting. Aris Arianto