Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Schretc, Berawal dari Komunitas Anak Muda Genk Motor yang Kini Banyak Bergerak di Bidang Sosial

Anggota Schretc saat melakukan aksi bagi takjil. Foto: dok

 

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM —Di era tahun 1980-an, di Kota Solo terdapat salah satu komunitas anak muda yang banyak berkecimpung di dunia otomotif. Namanya Schretc. Mayoritas anggotanya adalah pecinta otomotif khususnya balapan baik roda dua maupun roda empat.

Hingga kini, di usianya yang lebih dari 30 tahun, Komunitas Schretc ini masih tetap saja eksis. Komunitas yang berdiri sejak tahun 1985 tersebut berawal dari pertemanan yang sama- sama masih duduk di bangku SMA.

“Kala itu diawali di suatu tempat yang biasanya mereka nongkrong di Kawasan Perempatan Kawatan dan Perempatan Kratonan Kecamatan Serengan itulah, kita berinisiatif membuat komunitas anak muda yang kebetulan punya hobi sama yakni suka motor maupun mobil. Dari pertemanan waktu kita masih remaja ya, terus kita nongkrong bareng di Kawasan Serengan, terus ada muncul ide membuat nama komunitas yakni Schretc, usulan nama dari rekan kita Dani,” ungkap Haryono, Ketua Komunitas Schretc.

Disitulah nama Schretc muncul dari Mas Dani. Akhirnya kita saling berkomitmen untuk membesarkan komunitas kita di bidang otomotif atau balap,” tambah Haryono.

Haryono juga menjelaskan, kegiatan waktu itu hanyalah di dunia otomotif dan nongkrong-nongkrong. Beberapa kejuaraan balap seperti grass track, slalom test, dan rally, juga pernah diikuti komunitas yang mayoritas cah Solo ini.

“Namanya anak muda waktu itu, hiburannya kala itu ya nongkrong-nongkrong. Beberapa teman kita pernah mengikuti kejuaraan balap. Ya meskipun belum pernah mendapat juara pertama namun pengalaman menjadi juara tiga besar pernah kita miliki,” tandasnya.

Bahkan, selain di kejuaraan resmi, para anggota komunitas ini dulunya juga suka mengikui balapan jalanan yang biasanya berlangsung setiap malam Minggu.

“Ya kalau balapan di jalanan ini kita sifatnya hanya senang-senang saja, biasalah dulu kan masih remaja. Dan kalau jaman dulu kan belum ada hiburan seperti adanya gadget dan sebagainya. Jadi ya hanya itu saja,” terang Haryono.

Komunitas Schretc saat melangsungkan aksi sosial bagi takjil di Perempatan Kratonan, Solo, Jumat, (29/04/2022). foto: dok

Kini, mereka masih merawat silaturahmi antar anggota meski sudah puluhan tahun. Kalau dulu hobinya balapan dan nongkrong-nongkrong, kini mereka sudah berbeda. “Sekarang justru banyak gerakan sosialnya. Sarana kegiatan sosial menjadi sarana bersilaturahmi, meski kadang juga masih menggelar kegiatan otomotif seperti touring bersama atau bertandang ngumpul di rumah salah satu teman,” tambahnya.

Kegiatan sosial yang sudah dilangsungkan beragam mulai santunan anak yatim, pengajian, berbagi sembako, bantuang pasien Covid dan lainnya. Dan pada bulan Ramadhan ini, mereka berbagai takjil dan sembako. Salah satu kegiatan bagi takjil berlangsung di Perempatan Kratonan, Serengan.

Ditambahkan Haryono, Komunitas Schretc tersebut pasca era remajanya masih saja tetap eksis dan terus melakukan regenerasi. “Dari Tahun 80 an, kita terus beregenerasi. Artinya angkatan saya sempat vakum di tahun 90-an. Akhirnya di tahun 2000-an ada adik-adik kita yang meneruskan Komunitas ini. Dan kegiatannya juga sama namun lebih ke kekinian,” tambahnya.

Hingga kini, komunitas yang beranggotakan lebih dari 200 an anggota itu masih tetap eksis namun tidak lagi dan jarang di dunia balap, melainkan lebih pada pilihan gerakan sosial dan touring.

Hampir setiap bulan atau tahun, komunitas ini selalu melakukan aksi sosialnya, dari saling bantu antar teman, ke anak yatim piatu, hingga setiap Bulan Ramadhan selalu melakukan aksi sosial bagi takjil, dan bagi paket nasi untuk sahur.

“Kita aksi sosial ini, memang terus kita gulirkan. Minggu kemarin kita bagi takjil. Dan hari ini kita juga bagi takjil lagi yang berlangsung di Perempatan Kratonan,” kata Haryono, Jumat (29/4/2022).

Selain itu, lanjut Haryono, di masa awal pandemi Covid-19, Schretc juga melakukan aksi sosial membantu sesama, yang dikhususkan anggota maupun orang lain yang terdampak ekonominya maupun yang terpapar saat melakukan isoman di rumah.

“Ya Alhamdulilah, kita bantu paket sembako dan mungkin ada kebutuhan lainnya juga. Ya sedikit meringankan beban orang yang membutuhkan yang kerjanya serabutan,” pungkasnya.

“Sementara untuk dananya kita serkileran atau patungan anggota. Ada yang bantu mie instant, air mineral dan vitamin. Ada juga yang berbentuk uang dan langsung kita belanjakan. Alhamdulilah berjalan lancar dan semua sehat.”

Schretc yang beranggotakan kaum pria dan wanita tersebut berencana melangsungkan acara Halal Bihalal di salah satu tempat di Tawangmangu dengan tema “Schretc Indonesia Berbagi Untuk Sesama”.

“Insya Allah, rencana kita akan adakan acara Halal Bihalal Schretc. Untuk mensolidkan dan menjalin silaturahmi antar anggota di seluruh Indonesia, momennya pas lebaran ini.”

Nantinya komunitas yang anggotanya kini tengah menyebar hampir seluruh Indonesia ini, akan terus mengembangkan aksi sosial bentuk lainnya. “Pokoknya kita saat ini terus beraktifitas sosial. Membantu antar sesama tidak membedakan ras, suku, agama. Intinya ber sedekah terus,” tutupnya. (ASA)

Exit mobile version