WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kian mendekati Lebaran 2022, bagaimana dengan stok elpiji di Wonogiri, aman atau mengalami kelangkaan?.
Biasanya menjelang Lebaran terjadi kenaikan konsumsi elpiji khususnya 3 kilogram, hingga memicu kelangkaan, namun bagaimana dengan saat ini?
Kepala Dinas KUKM dan Perindag Wonogiri Wahyu Widayati mengatakan, ketersediaan elpiji di Wonogiri aman terkendali, pasalnya kuota tahun ini ditambah sekitar 4,7% dari tahun 2021 lalu.
“Saat kami cek ke lapangan dan agen-agen masih aman terkendali,” kata Kepala Dinas KUKM dan Perindag Wonogiri Wahyu Widayati baru-baru ini.
Dia menerangkan, kuota elpiji Wonogiri tahun 2021 lalu sebanyak 26.727 metrik ton atau setara 8.909.000 tabung berukuran tiga kilogram, sementara kuota elpiji bersubsidi tahun 2022 ini sebanyak 27.927 metrik ton atau setara 9.309.000 tabung berukuran tiga kilogram.
“Penambahan kuota tahunan sudah ditetapkan sejak awal tahun. Kapan penambahan elpiji akan dilakukan, menyesuaikan situasi. Kita fleksibel saja. Pertamina yang bertugas membagi bulan ini berapa,” jelas dia.
Jika menjelang lebaran mendatang ada kenaikan kebutuhan yang signifikan sehingga terjadi kekurangan di masyarakat, pihaknya segera berkoordinasi dengan Pertamina. Wahyu mengaku sudah berkomunikasi dengan Pertamina.
“Kami sudah telepon dan WhatsApp. Intinya Pertamina siap mem-back up Wonogiri, tapi harus menyampaikan surat permohonan,” ujar dia.
Di sisi lain, harga-harga sejumlah komoditi tidak mengalami lonjakan yang berarti. Beberapa komoditi bahkan mengalami penurunan harga.
Salah satunya harga cabai rawit hanya sekitar Rp 25.000 per kilogram. Beda dengan yang dulu sampai Rp 150.000 per kilogram.
“Mungkin karena cuaca tidak begitu ekstrim sehingga baik untuk panen cabai,” sebut dia.
Untuk harga bawang merah berkisar Rp 30.000 per kilogram. Sedangkan harga kedelai impor juga stagnan pada harga Rp 13.000 per kilogram dan kedelai lokal hanya Rp 10.000 per kilogram. Aris Arianto