Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Suara Tembakan Bersahutan di Persawahan Desa Jati Sumberlawang Sragen. Ratusan Ekor Mati Tergeletak

Aksi para penembak jitu dari komunitas Panther Indonesia Community Sragen saat bergerilya menembak hama tikus di areal persawahan Desa Jati, Sumberlawang, Sabtu (2/4/2022) malam. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Warga di Desa Jati, Sumberlawang, Sragen dikejutkan dengan rentetan suara tembakan senapan bersahutan di areal persawahan desa setempat, Sabtu (2/4/2022) malam.

Usut punya usut suara letusan peluru senapan itu bukan dari pistol atau senjata aparat.

Akan tetapi ternyata bersumber dari senapan sejumlah penembak jitu yang diterjunkan untuk memberantas tikus.

Para penembak jitu atau sniper itu didatangkan oleh salah satu warga Dukuh Tanjungsari, Desa Jati, Sumberlawang, Gito (45).

Ia rela mengandeng komunitas Panther Indonesia Community Sragen untuk diperbantukan menembak tikus di persawahan dukuh setempat.

Penembak jitu dari komunitas PIC Sragen menunjukkan senjatanya. Foto/Wardoyo

Kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Gito mengatakan ia tergerak menggandeng penembak dari komunitas PIC itu lantaran tak tega lagi melihat penderitaan petani di wilayahnya yang banyak merugi akibat serangan hama tikus.

Menurutnya hama tikus merajalela sejak 2 tahun terakhir dan petani sudah kehilangan daya upaya untuk membasminya.

“Tikus benar-benar merajalela dua tahun ini. Banyak padi yang dirusak sehingga petani banyak merugi. Kasihan, makanya kami berinisiatif menggandeng komunitas penembak dari Panther Indonesia Community Sragen agar ikut menembak tikus di sawah,” paparnya.

Gitu mengatakan dalam hitungan jam, malam itu para penembak berhasil menumpas sekitar 150an ekor tikus.

Jumlah itu diperkirakan lebih banyak lantaran masih banyak tikus yang tertembak dan tak sempat dikumpulkan.

Mewakili petani, ia menyampaikan terimakasih pada anggota komunitas Panther Indonesia
Community (PIC) Sragen, yang telah merespon keluhan petani.

“Insya Allah akan diagendakan dan
dilanjut malam berikutnya
setelah selesai salat tarawih. Ini salah satu bentuk sosialisasi agar para petani tidak memasang jebakan tikus dengan aliran listrik yang bisa membahayakan orang lain dan dirinya sendiri,” bebernya.

Deretan bangkai tikus yang tewas tertembak di wilayah Desa Jati, Sumberlawang, Sragen, Sabtu (2/4/2022) malam. Foto/Wardoyo

Waktu malam hari dipilih, lantaran pola hama tikus biasanya menyerang tanaman pada malam hari.

Gito berharap dengan kegiatan ini petani bisa lebih tenang dan populasi hama tikus sudah bisa sedikit ditekan.

“Semoga dengan kegiatan seperti ini, ada komunitas-komunitas lain yang ada di Sragen ikut membantu membasmi tikus. Sekaligus membantu para petani di wilayah Sumberlawang dan wilayah Sragen pada umumnya,” tandasnya. Wardoyo

Exit mobile version