JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Beredar Kabar, Arifin Diduga Putus Asa Istri di Singapura Minta Cerai. Lalu Nekat Gantung Diri Bareng Anaknya

Foto kenangan bapak anak asal Grasak, Gondang, Sragen yang ditemukan tewas gantung diri bareng di rumahnya, Jumat (6/5/2022) siang. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Aksi bunuh diri bapak muda asal Dukuh Grasak, Gondang, Sragen bernama Arifin (40) dan putrinya Saqilla Love Afilah Sungkar (5), Jumat (6/5/2022) mengembuskan kabar baru.

Beredar kabar, tak hanya tekanan ekonomi, aksi nekat bapak dua anak itu mengakhiri hidupnya juga disebut-sebut karena ada permintaan cerai dari sang istri.

Padahal, sang istri diketahui baru dua bulan lalu meninggalkan rumah untuk bekerja di Singapura sebagai tenaga kerja wanita (TKW).

Kabar dugaan istri minta cerai itu berembus bersamaan dengan kepergian tragis Arifin yang ditemukan tewas gantung diri bersama putri bungsunya, Jumat (6/5/2022) siang.

“Iya, kabar yang beredar, istrinya yang kerja jadi TKW di Singapura tiba-tiba minta cerai. Mungkin dalam situasi panik, ekonominya terjepit, akhirnya tak kuat menghadapi ujian dan kemudian melakukan itu (bunuh diri),” ujar Anto, salah satu warga Gondang kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (8/5/2022).

Soal rumor permintaan cerai itu, Ketua RW Grasak, Gondang, Bambang Widjo Purwanto tidak menampik memang ada kabar yang beredar di warga soal dugaan tersebut.

Namun pihaknya enggan berkomentar banyak dan belum bisa memastikan kebenarannya.

Sepengetahuannya, selama ini korban memang dikenal tertutup dan sempat terguncang usai kehilangan pekerjaan akibat dampak pandemi.

“Kalau istrinya memang sekitar dua bulan lalu berangkat kerja jadi TKW di Singapura. Sebelumnya pernah mengeluh kalau tidak lagi bisa kerja karena pandemi. Dulunya mereka kerja ikut pasar malam keliling. Selama pandemi berhenti total nggak jalan, lalu sempat jualan masker juga di dekat palang. Sampai kemudian tidak jualan lagi. Soal rumor istrinya minta cerai itu memang hanya omongan-omongan warga, yang jelas kalau saya melihat tekanan ekonomi pemicu utamanya,” paparnya.

Baca Juga :  Mantap, Persatuan Perangkat Desa Kalijambe (PRADESKAKA) Sragen Menggelar Acara Halal Bihalal dan Bakti Sosial di Balai Desa Jetiskarangpung

Terlepas dari motif dan pemicunya, ia menyampaikan kepergian bapak dan anak yang masih balita itu memang sangat mengejutkan warga sekitar.

Bambang menyebut hampir semua warga tak mengira korban bapak senekat itu mengakhiri hidupnya bersama sang anak.

Selama ini korban memiliki dua anak hasil pernikahan dengan istrinya. Anak sulung korban lolos dari ajakan bunuh diri karena diasuh oleh neneknya semenjak ditinggal istri korban ke Singapura.

“Kalau orangnya sebenarnya baik, dia nggak pernah ngeluh apa-apa selama ini agak tertutup,” urai Bambang.

Bapak anak itu ditemukan tewas menggantung di blandar ruangan depan di rumah mereka Dukuh Grasak RT 43, Gondang, Sragen.

Aksi gantung diri itu diduga dipicu oleh rasa depresi korban akibat tekanan ekonomi ditambah ditinggal sang istri bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di luar negeri.

Data yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM , insiden gantung diri itu diketahui pukul 15.15 WIB. Kejadian diketahui kali pertama oleh tetangga depan rumah korban, Purwanti (58).

Saat itu, ia berniat mengantar berkat dari kendurian di rumahnya untuk korban. Karena pintu tidak terkunci, Purwanti langsung membuka.

Alangkah terkejutnya ketika pintu terbuka, ia mendapati Arifin sudah tak bernyawa dalam posisi menggantung di blandar bersama putrinya.

Baca Juga :  Pra Popda Karisidenan Surakarta Digelar di Sragen, Sembilan Cabang Olahraga Dipertandingkan

Bapak anak itu gantung diri dengan tali yang ditambatkan di blandar rumah. Posisi mereka hanya berjarak sangat dekat dan saling berhadapan.

“Iya, tahunya tadi ada warga depan rumah korban yang mau antar punjungan bancaan (kendurian). Tahu-tagu waktu masuk rumah, korban sudah gantung diri sama anaknya. Akhirnya memberi tahu pak RT dan langsung diteruskan ke kami dan kita laporkan ke Polsek,” papar Kades Gondang, Warsito kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (6/5/2022).

Kapolsek Gondang, AKP Sudarmaji membenarkan kejadian itu. Menurut hasil olah TKP, saat ditemukan kondisi bapak anak itu sudah dalam keadaan meninggal gantung diri di blandar rumah.

Soal pemicu aksi bunuh diri bapak anak itu, saat ini masih dalam penyelidikan. Terkait kabar dugaan depresi ditinggal istri kerja di luar negeri, pihaknya belum bisa memastikan.

Sebab selama ini korban dikenal baik-baik saja dan beberapa hari sebelum kejadian juga tidak ada isyarat mencurigakan dari korban.

“Kalau ditinggal istri ke luar negeri, betul. Tapi kalau depresi yang lain kami nggak tahu. Karena sebelumnya juga biasa-biasa saja dan layaknya warga lainnya. Istrinya memang baru 2 bulan lalu bekerja ke Singapura jadi TKW. Anaknya 2 orang, yang satu ikut neneknya. Yang satu ikut bapaknya itu,” jelasnya.

Jenazah korban dan putrinya langsung dimakamkan malam ini berdampingan dalam satu liang lahat sesuai pesan terakhir pada wasiat yang ditulis di dinding tembok. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com