JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Di Indonesia Sudah Boleh Mudik, Di China, Covid-19 Malah Menggila

Corona
Ilustrasi Covid-19 / Pixabay
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM  – Bertolak belakang dengan Indonesia yang sudah melandai dan pemerintah telah memberikan kebebasan untuk mudik Lebaran,  di saat yang sama Covid-19 di China justru menggila.

Bahkan,  Pemerintahan Beijing menutup puluhan stasiun metro dan rute bus mulai Rabu(4/5/2022)  seiring tingginya penyebaran Covid-19 di sana.

Beijing berusaha untuk menghindari membludaknya kasus Covid-19 seperti di Shanghai. Jutaan penduduk Shanghai harus mengalami lockdown akibat tingginya Covid-19 selama lebih dari sebulan.

Lebih dari 40 stasiun kereta bawah tanah dan 158 rute bus di Beijing telah ditutup. Sebagian besar stasiun dan rute yang ditangguhkan berada di distrik Chaoyang, yang merupakan pusat wabah Beijing.

Baca Juga :  Anggap Sebagai Pihak Berperkara, Otto Hasibuan: Megawati Tidak Tepat Sebagai Amicus Curiae

Dengan lusinan kasus baru setiap hari, Beijing berusaha menghindari penguncian penuh seperti yang dilakukan Shanghai di awal virus menyebar. Pengujian massal awalnya diharapkan dapat menemukan virus sebelum dapat menyebar.

Kota berpenduduk 22 juta orang itu telah menutup sekolah serta beberapa pusat bisnis, juga bangunan tempat tinggal di daerah berisiko tinggi. Banyak orang mulai menyimpan makanan untuk bersiap jika lockdown benar-benar terjadi.

Meski lockdown telah berlangsung lebih dari sebulan, kebanyakan penduduk di kota terbesar di China daratan masih tidak diizinkan meninggalkan kompleks perumahan mereka.

Baca Juga :  Sampai Rabu, MK Telah Menerima 21 Amicus Curiae Terkait Sengketa Pilpres 2024

Biasanya hanya satu orang dalam rumah tangga yang diizinkan untuk berjalan-jalan sebentar, menghirup udara segar, dan sedikit berbelanja di supermarket. Menurut data terbaru, Shanghai menemukan 63 kasus baru di luar daerah di bawah pembatasan ketat.

Pihak berwenang mengatakan kebijakan nol-Covid  bertujuan untuk menyelamatkan nyawa sebanyak mungkin. China merujuk pada jutaan kematian Covid-19 di luar negeri, di mana banyak negara mengabaikan tindakan pencegahan untuk “hidup dengan Covidkn-19” bahkan ketika infeksi menyebar.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com