JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sukoharjo

Dituding Jadi Sumber Maksiat, Puluhan Warga Tuntut Karaoke Aloha Ditutup Paksa

Puluhan warga tampak menggerudug tempat hiburan Aloha di Triyagan, Mojolaban, Sukoharjo / Foto: Beni Indra
   

SUKOHARJO, JOGLOSEMARNEWS.COM -Puluhan warga Desa Triyagan, Mojolaban, Sukoharjo, menggeruduk tempat hiburan malam dan karaoke Aloha di wilayah setempat, Sabtu (7/5/2022) malam.

Mereka mendesak tempat hiburan malam itu ditutup paksa lantaran dianggap menjadi sumber maksiat. Warga beralasan penutupan paksa dilontarkan lantaran kehadiran Aloha dinilai telah berdampak buruk terhadap lingkungan setempat.

Salah satu warga Dusun Karangturi Desa Triyagan, Mojolaban, Ahmad mengatakan aksi geruduk terpaksa dilakukan lantaran berbagai upaya yang dilakukan prosedural tak sesuai harapan.

Aloha tetap nekat beroperasi tanpa mempedulikan aspirasi warga. Pihaknya telah menempuh berbagai proses secara prosedural yakni melalui Kantor Perizinan Terpadu (KPT) Pemkab Sukoharjo selaku otoritas yang mengeluarkan perizinan.

Mestinya operasional Aloha sudah tutup lantaran izinnya telah dicabut oleh KPT Pemkab Sukoharjo pada 2019.

“Perlu diketahui ada dua fase perizinan Aloha tersebut pertama beroperasi tahun 2016. Namun karena berdampak buruk bagi lingkungan selanjutnya warga mengajukan keberatan kepada Pemkab Sukoharjo dan selanjutnya oleh Pemkab Sukoharjo izin Aloha dicabut,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , di sela aksi.

Baca Juga :  Sukseskan Program 1 Juta Rumah Pemprov Jateng, Blesscon Bangun Rumah Warga di Sukoharjo

Ahmad menuturkan setelah izin dicabut, pihak Aloha memang sempat menggugat secara hukum. Akan tetapi tetap saja kalah tidak dikabulkan sehingga secara legalitas operasional Aloha selama ini praktis tidak berizin.

Warga juga kaget ketika sekitar 6 bulan lalu, melalui sistem perizinan online Ons Stop Service (OSS), Aloha bisa kembali mendapatkan izin operasional.

Padahal operasional pun tetap dengan catatan tetap meminta izin dari lingkungan. Sementara warga dan lingkungan sekitar, selama ini tak pernah merestui apalagi mendukung.

“Seluruh warga Dusun Karangturi kompak menolak saat dimintai izin lingkungan sehingga warga tetap meminta Aloha ditutup,” tandas Ahmad.

Ia melanjutkan tuntutan penutupan dilakukan sebagai puncak kekesalan karena Aloha justru nekat buka kembali pasca Lebaran Sabtu (7/5/2022) malam sekira pukul 19.00 WIB.

Baca Juga :  Sukseskan Program 1 Juta Rumah Pemprov Jateng, Blesscon Bangun Rumah Warga di Sukoharjo

“Ya pada malam tadi kami sampaikan lagi permohonan kepada aparat yang malam tadi bersiaga di Aloha bahwa warga minta Aloha ditutup karena warga menganggap sebagai sumber maksiat dan berdampak buruk bagi lingkungan,” ujar Ahmad.

Pantauan JOGLOSEMARNEWS.COM , aksi warga dikawal ketat oleh puluhan aparat keamanan gabungan dari Polsek, Polres, Koramil Kodim serta dari Brimob.

Meski jumlah massa yang datang cukup banyak, aksi berjalan dengan tertib dan tidak ada tindakan anarkis atau insiden apapun.

Sementara, melihat kedatangan warga, pihak manajemen Aloha langsung menutup operasional.

Terpisah, Kades Triyagan, Pardiyanto belum memberikan keterangan terkait tuntutan terkini tersebut. Saat dihubungi JOGLOSEMARNEWS.COM Sabtu (7/5/2022) Kades Pardiyanto belum menjawab. (Wardoyo/Beni Indra)

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com