JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Boyolali

Duh Gawatt, Tiga Ekor Sapi di Boyolali  Mati karena Suspek PMK

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Boyolali, Lusia Dyah Suciati / Foto: Waskita
   

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM –  Di tengah upaya penanggulangan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), tiga ekor sapi milik warga Kecamatan Mojosongo dilaporkan mati.

Kematian sapi yang terjadi pada Rabu (25/5/2022) tersebut terdiri dua ekor sapi bunting dan seekor pedhet atau anakan sapi.

“Kami sudah mendapat laporan terkait kematian tiga ekor sapi tersebut. Ketiga sapi mati karena suspek PMK,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Boyolali, Lusia Dyah Suciati saat dihubungi melalui ponselnya pada Jumat (27/5/2022).

Diakui, pihaknya dalam posisi dilematis pada kasus kematian sapi tersebut. Soalnya ketika sapi bunting suspek maka pemberian obatnya pasti terbatas. Petugas tak bisa memberikan dalam dosis penuh karena dikhawatirkan berdampak terhadap kebuntingan sapi.

Baca Juga :  Blusukan TPID ke Pasar Tradisional Boyolali, Ini Dia Beberapa Harga Bahan Pokok yang Turun

“Apalagi, kondisi fisik dan imunitas sapi juga ikut menurun.”

Terkait tracking ternak sapi untuk pengendalian PMK, dia mengungkapkan bahwa sebanyak 4.473 hewan ternak telah di-tracking hingga saat ini. Dari jumlah tersebut, 360 diantaranya dinyatakan suspek dan 41 hewan sembuh.

Pihaknya juga mengungkapkan bahwa penutupan sementara pasar hewan di seluruh Kabupaten Boyolali untuk pengendalian wabah PMK.

“Sesuai arahan Bupati Boyolali, sebagian daerah tetangga sudah mulai menutup pasar.”

Melihat kondisi tersebut, maka diprediksi semua pedagang sapi akan lari ke pasar hewan yang masih buka untuk menjual ternaknya.

Baca Juga :  Boyolali Waspada! Dua Pasien DBD Kembali Meninggal Dunia, Total Sudah 7 Pasien

“Kalau pasar hewan di Boyolai masih buka, pasti para pedagang itu akan lari ke Boyolali. Jadi pasar hewan di Boyolali pun ditutup sementara pada 27 Mei hingga 10 Juni mendatang.”

Diharapkan, dengan penutupan pasar hewan tersebut maka lalu lintas ternak pun bisa dibatasi. Sehingga seluruh petugas Disnakan bisa lebih fokus menangani ternak sapi yang suspek PMK di seluruh wilayah Boyolali.

“Prinsipnya, ternak yang terkena PMK bisa disembuhkan dengan pemberian vitamin. Namun demikian, para peternak juga harus rutin dan telaten menyemprot kandang dengan disinfektan rutin pada pagi dan sore hari.” Waskita

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com