JOGLOSEMARNEWS.COM — Salah satu makanan favorit masyarakat adalah gorengan atau makanan yang digoreng. Melansir Healthline, saat menggoreng dengan minyak suhu rendah, akan membuat makanan sekedar terasa berminyak. Sedangkan memanaskan minyak pada suhu tinggi akan menurunkan kualitas pada makanan.
Menggoreng makanan membutuhkan temperatur yang stabil dan tidak melebihi titik asap minyak. Karena, minyak yang mengandung lemak tak jenuh ganda jika terlalu panas akan menimbulkan senyawa berbahaya.
Bahaya memanaskan minyak berulang kali
Mengutip WebMd, minyak yang berulang kali dipanaskan akan pecah. Itu berakibat banyak minyak yang terserap dalam makanan yang menyebabkan risiko kolesterol dan hipertensi meningkat. Semakin hitam minyak menyebabkan makanan cepat gosong juga berwarna gelap. Makanan cepat saji atau fast food diolah dalam minyak yang sangat panas.
Banyak produk makanan yang digoreng. Teknik menggoreng dipengaruhi suhu panas minyak. Saat menggoreng, dipastikan minyak akan berkurang kualitasnya. Itu terutama jika minyak digunakan berulang kali. Sebab minyak yang digunakan berkali-kali, jika diteruskan menyebabkan makanan cepat gosong.
Kandungan asam lemak tak jenuh yang tinggi menyebabkan minyak mudah rusak oleh proses deep frying. Metode deep frying menggunakan banyak minyak panas supaya bahan makanan terendam. Mengutip publikasi ilmiah dalam jurnal Makara, Seri Sains Volume 13, menggoreng minyak yang dipanaskan terus-menerus suhu tinggi terjadi kontak dari udara luar memudahkan terjadinya reaksi oksidasi minyak.
Saat memasak minyak dalam suhu tinggi berakibat terbentuknya lemak trans. Ketika minyak hitam ini dihangatkan kembali akan melepaskan lemak trans dalam jumlah lebih tinggi. Itu sangat buruk bagi kesehatan secara keseluruhan.
Asam lemak trans yang terdapat dalam makanan yang digoreng membahayakan tubuh. Mengutip Healthline, sering mengonsumsi gorengan berdampak risiko penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.
Kebiasaan jangka panjang mengonsumsi makanan dari hasil menggoreng itu bisa berakibat memicu gangguan kesehatan seperti stroke, sakit perut, gangguan pencernaan. Sebab, konsumsi lemak trans yang tinggi meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh.