BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Homestay di Desa Samiran, Kecamatan Selo, Boyolali mulai menggeliat kembali. Hal ini ditandai dengan meningkatnya jumlah pengunjung, apalagi pada momen Lebaran kali ini.
Menurut Ketua Koperasi Sahabat Sejahtera Damandiri, Bayu Pramana, pelonggaran aturan Lebaran tahun ini membawa berkah bagi warga Dukuh Ngaglik, Desa Samiran, Selo. Pada akhir pekan, sebanyak 80 persen kamar terisi.
“Alhamdulilah sudah ada aturan dari pemerintah yang lebih longgar pada Lebaran ini. Dampaknya, pengunjung yang menginap pun meningkat,” katanya, Minggu (8/5/2022).
Dijelaskan, pengunjung yang datang rata-rata berasal dari pemudik luar kota. Kebanyakan keluarga dari Jakarta, Bandung, Surabaya dan beberapa kota lainnya.
Untuk kenyamanan pengunjung, pengusaha homestay menerapkan Prokes sesuai arahan pemerintah.
“Pengunjung wajib memakai masker, kami sediakan handsanitizer dan tempat cuci tangan. Kami jaga karena melihat tingkat kunjungan tamu sepertinya masih ramai pengunjung dari luar kota yang libur lebaran.”
Terkait harga sewa homestay masih sama. Para pengusaha homestay sepakat tidak ada kenaikan. Para tamu hanya dikenakan biaya sewa Rp 150.000 -Rp 200.000 /malam /kamar. Cukup murah dan aman dikantong.
Homestay koperasi Damandiri Desa Samiran telah dirintis sejak 2017 silam. Awalnya hanya 10 rumah yang tertarik. Koperasi juga melakukan pendampingan dan bedah rumah warga agar sesuai standar homestay. Sekarang sudah bertambah menjadi 23 homestay dengan 70 kamar.
“Saat pandemi, kami benar- benar terpuruk. Tingkat hunian hanya 20 persen saja. Semoga kondisi pandemi ini cepat selesai dan sektor pariwisata Selo dapat bergairah kembali.”
Terpisah, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Boyolali, Supana, mengatakan, pihaknya turut mendukung usaha homestay milik warga di Kecamatan Selo. Antara lain dengan pembekalan tentang pengelola homestay.
Kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) ini dilakukan tiap tahunnya. Dinas juga menggandeng kelompok Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di tiap desa. Termasuk pelaksanaan prokes selama pandemi Covid-19.
“Pengelolaan homestay ini memang dikelola pribadi atau masyarakat. Sehingga dinas hanya melakukan pembinaan pada pemilik homestay.” Waskita