SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM โ Panitia Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah Ke 48 menggelar kegiatan Seminar dengan tajuk โInternasionalisasi Gerakan Muhammadiyahโ, Senin (30/5/2022). Bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), seminar diadakan di Edutorium Ahmad Dahlan milik UMS.
Wakil Ketua Majelis Dikti PP Muhammadiyah Bidang Riset Publikasi sekaligus Ketua Panitia penyelenggara, Prof Khudzaifah Dimyati mengatakan, penyelenggaraan seminar bertujuan untuk internasionalisasi gerakan dakwah Muhammadiyah. Melalui seminar tersebut, didiskusikan tentang konsep gerakan dakwah Muhammadiyah di tingkat global ke depannya.
โKami mengundang seluruh PCIM dari seluruh dunia namun yang fix datang dari 14 PCIM. Mereka diundang untuk menginformasikan konsep atau gerakan apa yang mereka lakukan untuk internasionalisasi tersebut,โ ujarnya.
Prod Dimyati menambahkan, melalui kegiatan tersebut diharapkan akan mendapatkan โpeta jalanโ (road map) agar gerakan dakwah Muhammadiyah diketahui di dunia internasional. Intinya, lanjutnya, bahwa gerakan Muhamamdiyah tidak hanya di bidang pendidikan saja.
โKita juga memiliki rumah sakit dan lainnya. Artinya diharapkan akan ada konsep untuk menyiarkan Muhammadiyah ini secara internasional lewat kesehatan dan isu lain. Agar Muhammadiyah diketahui oleh pihak luar negeri,โ imbuhnya.
Gerakan dakwah Muhammadiyah tidak hanya berkutat pada batas-batas geografis lokal dan regional, akan tetapi sudah bergerak lebih luas ke ranah pergaulan internasional. Ide internasionalisasi gerakan Muhammadiyah, telah dimulai pada Muktamar Muhammadiyah di Jakarta tahun 2000, yaitu dengan menculnya gagasan pendirian cabang Muhammadiyah di luar negeri.
โIde ini kemudian ditegaskan kembali Muktamar ke-47 Muhammadiyah di Makassar Sulawesi Selatan, dimana salah satu butir rekomendasinya adalah memberi amanah kepada Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah agar melakukan gerakan internasionalisasi paham pemikiran (ideologi/manhaj) dan gerakan Muhammadiyah.โ
Dijelaskan, ide ini kemudian terus bergulir menjadi gerakan dan terealisasi di berbagai bidang seperti: (a) Sejak 2011 Muhammadiyah sudah resmi tercatat sebagai anggota Ecosoc; (b) memiliki organisasi mitra (sister organization); (3) mendirikan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di lebih dari 20 negara; (4) melakukan kerjasama dengan beberapa negara seperti Inggris dan Australia serta organisasi tingkat dunia; (5) mendirikan amal usaha di beberapa negara seperti Malaysia, Mesir, Taiwan, dan Australia; (6) melakukan kegiatan kemanusiaan di Philipina, Myanmar, Palestina, dan lain-lain; (7) memberikan beasiswa bagi mahasiswa negara sahabat untuk studi Sarjana dan Master di beberapa Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyah (PTMA); (8) melalui para tokoh baik sebagai pribadi maupun pimpinan aktif dalam berbagai forum internasional, baik yang bersifat akademik maupun strategik.
โInternasionalisasi merupakan proyek besar untuk memperkenalkan, menempatkan, hingga menjadikan Muhammadiyah sebagai bagian dari umat Islam di level global. Dan proyek ini berdimensi lebih luas, yang setidaknya bisa dipetakan dalam empat dimensi: pemikiran keagamaan; kader; jaringan dan jangkauan geografis-spasial, dan struktur organisasi/amal usaha.โ (Prihatsari)