JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Muncul Penyakit Hepatitis Akut, Epidemiolog: Tak Perlu Panik, Tapi Waspada

Ilustrasi hepatitis pada anak / liputan6
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Kemunculan penyakit hepatitis akut yang telah merenggut nyawa tiga orang anak, telah menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Menanggapi kemunculan penyakit yang masih misterius itu, Epidemiolog sekaligus anggota DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak mengimbau masyarakat tidak panik dan tetap waspada terhadap penularan virus tersebut.

Di samping itu, dia meminta Pemprov DKI menyiapkan segala obat dan fasilitas kesehatan sebagai bentuk antisipasi kemunculan kasus hepatitis akut.

“Pemprov DKI sebaiknya segera memberi penyuluhan ke masyarakat dalam mencegah penularan. Di samping itu, perlu mempersiapkan obat-obatan dan fasilitas untuk antisipasi,” kata Gilbert, Jumat (6/5/2022).

Menurutnya, upaya pencegahan yang dapat dilakukan masyarakat adalah dengan menjaga kualitas hidup bersih. Sehingga masyarakat dituntut untuk selalu menjaga kebersihan dan pola hidup sehat.

“Menghindari jajan atau makanan yang tidak higienis. Setiap saat kita akan diperhadapkan dengan penyakit baru akibat mutasi virus yang ingin bertahan hidup. Kunci utama adalah daya tahan tubuh, hidup sehat dan asupan makanan yang baik,” dia menambahkan.

Baca Juga :  NasDem Mulai Bermanuver, PKS Tak Mau Bertemu Prabowo Sebelum Ada Ketetapan MK

Dinas Kesehatan DKI Jakarta bersama Kementerian Kesehatan saling bertukar informasi perihal kasus hepatitis yang saat ini menjadi konsentrasi dunia kesehatan. Sama seperti pelacakan Covid-19, Dinkes akan melacak riwayat pasien.

“Bersama-sama kita pelajari kasusnya, artinya gambaran penyakitnya, perjalanan sakitnya, sampai melihat kemungkinan apakah ada orang lain yang juga punya gejala yang sama di keluarga,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Lies Dwi Oktavia, Jumat (6/5/2022).

Dwi juga mengatakan bahwa Dinkes DKI DKI Jakarta memastikan akan melakukan pemantauan intensif terhadap pasien hepatitis.

“Jadi semua orang dengan keluhan ke arah penyakit hepatitis kemudian ada peningkatan enzyme pada fungsi hatinya itu kita waspadai,” ujarnya.

Baca Juga :  Prabowo Bertemu Surya Paloh di Nasdem Tower, Anies: Bukan Hal yang Luar Biasa

Sikap waspada tersebut untuk menetapkan tahapan ataupun prosedur yang perlu dilakukan oleh tenaga kesehatan agar pasien dapat mendapatkan tindakan medis yang tepat.

Terhadap 3 kasus kematian anak di Jakarta diduga akibat hepatitis baru, Dwi menuturkan hal tersebut masih membutuhkan investigasi lanjutan.

Sebab, imbuhnya, untuk memastikan sebuah diagnosis penyakit baru terdapat pemeriksaan lebih dibandingkan diagnosis penyakit yang sudah ada.

“Diperiksa lebih detil untuk kemungkinan mencari penyebab hepatitisnya apa, termasuk apakah hepatitis yang sedang masuk kewaspadaan atau hepatitis yang memang sudah ada sebelumnya,” imbuhnya.

Dia pun menganjurkan agar penggunaan alat makan dalam lingkup keluarga dan di tempat umum, sebaiknya terpisah.

“Tidak menggunakan alat makan bersama,” Dwi menandaskan. #liputan6

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com