SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ratusan bonsai berharga jutaan bakal memeriahkan pameran dan kontes bonsai nasional Piala Bupati Sragen 2022.
Pameran dalam rangka memeriahkan HUT ke-276 Kabupaten Sragen yang digelar dengan tajuk Wonderful Sukowati itu digelar di Alun-Alun Sasana Langen Putra Sragen mulai Sabtu (14/5/2022) hingga 19 Mei mendatang.
Ketua Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Kabupaten Sragen, Parsono mengungkapkan pameran dan kontes bonsai itu ditargetkan diikuti sekitar 600 bonsai.
Sampai Rabu (11/5/2022) siang, sudah 590 bonsai yang memastikan tampil. Mereka datang dari lokal Sragen, Karanganyar, Boyolali hingga Demak.
“Target kami 600 bonsai yang ikut. Ini sudah 590 yang daftar dari berbagai kelas mulai prospek, pratama, madya hingga utama,” paparnya ditemui di sela-sela memantau pendaftaran.
Pameran dan kontes itu akan resmi dibuka pada Sabtu (14/5/2022) besok. Selanjutnya dilakukan penilaian oleh dewan juri nasional selama tiga hari berikutnya.
Setelah itu, baru dibuka pameran untuk umum sampai 19 Mei. Pameran akan dibuka setiap hari mulai pukul 09.00 WIB sampai 22.00 WIB.
Lebih lanjut, Parsono menguraikan kelas tertinggi yang dipamerkan adalah kelas utama. Sejauh ini ada 8 bonsai kelas utama yang notabene memiliki penampilan paling tinggi dengan harga paling mahal di antara kelas lainnya.
Nantinya semua bonsai yang ikut kontes akan dinilai. Aspek yang dinilai meliputi penampilan, karakter, gerak dasar dan parameter lainnya.
“Setiap bonsai yang dinilai akan mendapat rapot dan sertifikat. Kalau bagus akan dapat bendera yang itu akan menjadi poin plus bagi nilai sebuah bonsai. Otomatis bonsai yang rapotnya bagus dan semakin banyak bendera harganya akan makin mahal,” jelasnya.
Di antara ratusan bonsai yang sudah terpajang, Parsono menyebut semua memiliki harga di atas Rp 1 juta. Sementara rekor harga tertinggi yang tampil sejauh ini adalah bonsai elegan kombinasi sepreh.
Bonsai milik petani bonsai kenamaan Sragen, Handoyo itu ditaksir memiliki harga di atas Rp 600 juta. Bonsai kombinasi pohon sepreh dengan batang okulasi elegan nan megah itu sudah berumur di atas 10 tahun.
“Batangnya saja nggak dapat Rp 400 juta. Jadi pohon utamanya itu dari jenis sepreh disambung batang elegan yang tertata rapi,” urai Parsono.
Ditambahkan, pameran dan kontes bonsai nasional itu bertujuan mensosialisasikan dan memotivasi para pehobi bonsai dan petani bonsai baik di lokal Sragen maupun sekitarnya.
Bahwa bonsai tidak hanya sekadar hobi semata namun juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
“Biar semangat dan memberi edukasi membuat bonsai jangan hanya mengandalkan ndongkel tapi lebih ke budidaya pakai cangkok atau okulasi. Sehingga tidak merusak alam tapi malam melestarikan,” jelasnya. Wardoyo
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com