Beranda Daerah Sragen Sejarah, Upacara Hari Jadi Sragen Pakai Bahasa Jawa Halus. Kepala Disdik Bacakan...

Sejarah, Upacara Hari Jadi Sragen Pakai Bahasa Jawa Halus. Kepala Disdik Bacakan Riwayat Sejarah Berdirinya Sragen

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat menjadi pembina upacara HUT ke-276 Sragen di Alun-alun Sragen, Jumat (27/5/2022). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Hari ini, Kabupaten Sragen tepat menapaki usia ke-276. Sebagai wujud syukur, Pemkab Sragen menggelar upacara perintahkan HUT Sragen, Jumat (27/5/2022) pagi.

Upacara tersebut dipusatkan di Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen. Upacara Pengetan Ambal Warsa Kabupaten Sragen atau peringatan Hari Jadi Sragen ke-276 pada tersebut kembali digelar setelah dua tahun sempat ditiadakan akibat terpaan pandemi.

Menariknya, upacara hari ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Yakni semua komando selama prosesi dilafalkan dengan bahasa Jawa halus atau Krama Inggil.

Semua peserta upacara mulai dari Bupati, Wabup, pejabat hingga PNS mengenakan pakaian kejawen beskap komplitan.

Para pejabat teras, Kepala OPD dan Forkompimda Sragen saat mengikuti upacara HUT ke-276 Sragen, Jumat (27/5/2022). Foto/Wardoyo

Bertindak sebagai inspektur upacara Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, dan Pemimpin upacara, Asisten III Setda Sragen, Simon Nugroho Sri Yudanto.

Upacara dimulai dengan pembacaan sejarah singkat Kabupaten Sragen yang dibacakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen, Suwardi.

Baca Juga :  Breaking News: Warga Sangiran Kalijambe Digegerkan Seorang Pemuda Hilang dan Hanyut di Sungai Cemoro Jembatan Cinta Penghubung Sragen dengan Karanganyar

Dalam pembacaan sejarah singkat itu, Suwardi menyebut K. R. T. Kartowiryo menjadi Bupati Panumping pertama di Bumi Sukowati. K. R. T. Kartowiryo menyerahkan pusaka Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang hilang saat geger Pecinan di Kartasura.

Para pejabat dan PNS Sragen dengan pakaian kejawen beskap saat mengikuti upacara HUT ke-276 Kabupaten Sragen di Alun-alun Sragen, Jumat (27/5/2022). Foto/Wardoyo

Setelah K. R. T. Kartowiryo meninggal, posisi Bupati Panumping digantikan anaknya yang kelima bernama R. M. Sulomo.

“Mulai 5 Juni 1847, tugas Bupati Panumping ditambah dalam bidang kepolisian sehingga disebut Bupati Gunung Polisi. R. M. Sulomo mendapat nama tambahan menjadi K. R. T. Sastradipura,” ujar Suwardi.

Selanjutnya, datang pasukan khusus yang membawa pataka Pemkab Sragen.
Sebagai Pembina upacara, Bupati Yuni pun turut menggunakan Bahasa Jawa dalam isi amanatnya.

Baca Juga :  Cetak Sejarah, Bupati Sragen Mbak Yuni Menerima Penghargaan Apresiasi Kinerja Pemerintah Daerah 2024 Terbaik Kategori "Pelayanan Publik Dengan Tingkat Kabupaten Fiskal Rendah" Diakhir Masa Jabatan

Upacara berakhir dengan ditandai pasukan khusus pembawa bendera pataka Kabupaten Sragen meninggalkan lokasi upacara. Kemudian dilanjutkan dengan pembagian hadiah bagi pemenang lomba-lomba. Wardoyo