WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM —
Pencegahan stunting merupakan bagian dari program Pemkab Wonogiri, dengan misi menurunkan prevalensi angka stunting di Indonesia.
Program di kabupaten ujung tenggara Jateng tersebut yakni Wonogiri zero stunting 2024.
Nah, untuk mendukung program Wonogiri zero stunting 2024 mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat Tematik Sekolah Tinggi Agama Islam Mulia Astuti alias KPM Tematik STAIMAS Wonogiri ikut berkontribusi dalam integrasi Posyandu, salah satunya di Posyandu Dusun Klemut Desa Bulusulur Kecamatan Wonogiri, Kamis (16/6/2022).
Agenda yang diselenggarakan UPTD Puskesmas Wonogiri dan Bidan Desa Bulusulur Kecamatan Wonogiri itu dihadiri 34 ibu-ibu yang memiliki anak balita.
Sebagaimana diketahui Posyandu merupakan garda utama terdepan dalam penanganan pencegahan stunting di wilayah.
Pembicara dari UPTD Puskesmas Wonogiri Tari Hutomo, menuturkan stunting identik dengan tubuh pendek. Namun, kata dia, tidak semua tubuh pendek itu stunting.
“Menurut penelitian di Jogja, pencegahan stunting dimulai pada fase pertama ketika umur remaja putri berusia dua puluh tahun, yang akan menjadi calon ibu dari anak. Fase selanjutnya yaitu seribu HPK,” jelas Tari Hutomo.
Para peserta KPMT didampingi Kepala Dusun Klemut Mularman, menyampaikan sosialisasi bahaya stunting bagi anak. Anna Baroroh salah satu peserta KPMT dari Prodi HTN STAIMAS Wonogiri menyampaikan bahwa pencegahan stunting sangat penting, jangan sampai balita gagal pertumbuhan dalam seribu hari pertama. Aris Arianto