JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM — Dinilai sebagai sosok yang mampu memperbaiki perekonomian nasional yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dipandang sebagai Capres Ideal 2024.
Hal itu setidaknya yang tampak dari riset yang dilakukan oleh Laboratorium Survei Indonesia (LSI).
Editor LSI Albertus Dino dalam rilis hasil surveinya, Sabtu (25/6/2022) menjelaskan, Airlangga Hartarto dipilih oleh sebanyak 28,2 persen dari 2.080 responden LSI.
“Nama Airlangga Hartarto paling banyak dipilih oleh responden dengan tingkat keterpilihan 28,2 persen, disusul Ganjar Pranowo (10,8 persen) dan Prabowo Subianto (9,2 persen),” ujar Dino, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
Albertus menambahkan, nama Airlangga juga menjadi pejabat publik yang dinilai kebijakannya paling bisa dirasakan masyarakat.
Sebanyak 48,3 persen responden setuju kebijakan Airlangga paling bisa dirasakan dan bermanfaat terhadap kehidupan keluarga dibandingkan kandidat capres lainnya yang saat ini duduk di pemerintahan.
Di urutan kedua nama Ganjar Pranowo kembali muncul sebagai pejabat publik yang kebijakannya berpengaruh positif pada kehidupan masyarakat.
Hasil survei yang menempatkan Airlangga sebagai kandidat calon presiden yang paling diinginkan publik ini sejalan dengan temuan terkait kriteria yang paling diinginkan responden memimpin pemerintahan setelah Presiden Joko Widodo-Maruf Amin.
Hasil survei LSI menemukan sebanyak 91,7 persen responden menginginkan sosok presiden yang mampu memperbaiki perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Albertus Dino menuturkan, keinginan terbesar responden itu muncul karena selama pandemi Covid-19, mereka banyak mengalami penurunan pendapatan, serta kehilangan mata pencaharian.
Menurut Dino, selain sosok yang mampu memperbaiki perekonomian, 82,7 persen responden juga menginginkan sosok presiden periode depan memiliki rekam jejak kinerja yang nyata.
“Sebanyak 82,7 persen (responden) menginginkan sosok presiden yang bisa dan punya rekam jejak kerja nyata dan kerjanya dirasakan masyarakat serta bukan sosok yang suka pencitraan tapi kerja tidak nyata,” tutur Albertus.
Survei yang digelar pada 4 hingga 20 Juni 2022 ini juga menempatkan Partai Golkar sebagai partai yang paling banyak dipilih responden. Golkar dipilih sebanyak 16,2 persen responden disusul PDI Perjuangan dengan 14,7 persen dan Partai Gerindra 14,4 persen.
Partai lain yang memperoleh suara di atas ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen yakni, Partai Demokrat (6,1 persen), PKS (5,2 persen), PKB (4.8 persen), PAN (4,7 persen), PPP (4,3 persen), dan Nasdem (4,1 persen).
Untuk diketahui, survei LSI menggunakan metode multi-stage random sampling dengan pengumpulan data melalui wawancara tatap muka. Survei ini memiliki Marfin of Error sekitar 2,15 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Suhamdani