JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Geger Siswi SMP di Jenar Konangan Melahirkan, Kabid Disdikbud Sragen: Tidak Boleh Dikeluarkan!

Kabid Pembinaan SMP Disdikbud Sragen, Sukisno. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sragen menyatakan akan segera menindaklanjuti informasi adanya siswi kelas I SMP di Jenar yang hamil dan melahirkan bayi.

Meski demikian, jika benar terjadi, maka pihak sekolah tidak boleh serta merta mengeluarkan siswi berinisial D yang masih berusia 13 tahun itu.

“Kami belum menerima informasi resmi. Coba nanti kami cek dulu. Tapi prinsip, pendidikan itu hak bagi anak. Termasuk untuk siswi tersebut sekalipun melahirkan, nanti kalau sudah sehat dan masih ingin melanjutkan sekolah, harus tetap diakomodir,” papar Kepala Disdikbud Sragen, Suwardi melalui Kabid Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Sukisno kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (14/6/2022).

Sukisno menguraikan secara prinsip pendidikan adalah hak bagi anak usia sekolah. Pendidikan juga menjadi hak dasar yang harus diperoleh oleh anak.

Pihak sekolah nantinya bisa melakukan pendekatan dengan siswi yang bersangkutan. Jika memang masih ingin melanjutkan studi di sekolah tersebut, sekolah harus tetap memfasilitasi.

“Intinya tidak boleh serta merta langsung dikeluarkan. Kecuali mengundurkan diri atau pindah. Karena secara prinsip anak harus sekolah. Entah sekolah di situ atau pindah sekolah lain yang penting jangan sampai putus sekolah,” tandasnya.

Melahirkan di Rumah Sakit

Seperti diberitakan, siswi berinisial D yang masih berusia 13 tahun itu mendadak bikin gempar karena melahirkan seorang bayi.

Namun hingga kini belum diketahui siapa bapak biologis dari bayi yang dilahirkan bocah mungil itu.

Yang bersangkutan masih menutupi dan memberikan keterangan berubah-ubah soal siapa oknum yang tega menghamilinya.

Baca Juga :  Berkah Hari Raya Idul Fitri Toko Pusat Oleh-oleh di Sragen Diserbu Pembeli

Celakanya, pihak keluarga justru seolah menutupi dan enggan membeberkan kasus kehamilan tragis sang anak.

Kasus siswi hamil misterius itu terungkap setelah korban mendadak diketahui berbadan dua saat menginjak bangku SMP.

Sampai akhirnya siswi yang masih ingusan itu melahirkan seorang bayi laki-laki di sebuah rumah sakit pada sepekan lalu.

“Sebenarnya warga sudah curiga karena perut korban mulai membesar dan jalannya agak beda memasuki bulan Desember 2022. Makin ke sini makin membesar, ternyata benar kecurigaan warga dia hamil. Melahirkannya sekitar seminggu lalu di rumah sakit,” papar salah satu tetangga korban, JM yang ikut mendampingi keluarga melapor ke Polres saat diwawancara wartawan, Senin (13/6/2022).

Ia menuturkan kasus itu sempat membuat resah warga. Sebab keluarga sangat tertutup sementara korban sendiri selalu berubah-ubah saat ditanya siapa yang telah menghamilinya.

Warga khawatir jika sampai korban asal tuduh ke warga. Sedangkan orangtua korban juga tidak proaktif, terkesan menutupi dan sama sekali tak tergerak untuk mengusut siapa pria yang menabur benih di rahim korban.

“Dugaannya dia sudah dicabuli sejak tahun lalu. Laporan ke Polres Maret lalu saat kondisi korban masih hamil.
Karena tidak ada kejelasan, saya dan warga sempat mengadu ke Polsek Jenar. Tapi waktu itu Polsek kaget ternyata pihak keluarga korban sudah membuat laporan ke Polres Sragen tanpa ada pemberitahuan ke Polsek terlebih dahulu,” ungkapnya.

Kades setempat, ASD membenarkan kasus adanya siswi yang hamil dan melahirkan tersebut. Menurutnya korban selama ini tinggal dengan ibu dan bapak tirinya serta adiknya.

Baca Juga :  Dua Kali Panen Padi Melimpah Dan Harga Jual Tinggi, Pemerintah Desa Bedoro Sragen Akan Menggelar Sholawat Bersama Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf. Bentuk Rasa Syukur Pada Allah

Keluarga Terkesan Menutup

Kehamilan korban diketahui ketika akhir 2021 di mana kondisi perutnya makin membesar. Korban kemudian melahirkan bayi laki-laki di sebuah rumah sakit sepekan silam.

“Saat ini korban di rumah dan bayinya diasuh. Oleh keluarga katanya akan diasuh sendiri. Keluarga memang agak tertutup dan terkesan tidak mau ramai. Ini yang membuat warga resah karena pengakuan korban berubah-ubah. Pernah ditanya Pak RW dan warga, dia menyebut yang melakukan kerabatnya tapi kerabatnya itu membantah. Lalu nyebut lagi orang lain. Takutnya nanti kalau sampai nyebut orang yang nggak tahu apa-apa kan malah repot,” terangnya.

Kades menyebut siswi itu memang terbilang masih kecil. Warga menduga korban dicabuli sejak usia SD lantaran kehamilannya diketahui ketika baru menginjak SMP.

“Harapan warga kasus ini bisa diproses dan diusut tuntas di Polres. Sehingga bisa diketahui siapa bapak bayi itu sehingga bisa dimintai pertanggungjawaban,” jelasnya.

Saat dikonfirmasi, Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama, melalui Kasi Humas, AKP Suwarso membenarkan adanya laporan kasus dugaan pencabulan siswi SMP hingga hamil dan melahirkan di Jenar itu.

Ia mengatakan kasus itu kini sudah ditangani Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Satreskrim. Menurutnya kasus ini masih penyelidikan karena minim saksi.

“Saksi-saksi yang sudah diperiksa sebanyak delapan orang. Delapan orang itu adalah yang dekat dengan korban. Pemeriksaannya di Polres Sragen,” ujarnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com