Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Geregetan, Warga Sempat Geruduk Rumah Orangtua Siswi Kelas I SMP di Sragen yang Ketahuan Melahirkan Bayi. Ini Pemicunya

bayi

ilustrasi

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus siswi kelas I SMP di Jenar, Sragen berinisial D yang ketahuan hamil dan melahirkan bayi sepekan lalu, sempat memicu keresahan warga.

Bahkan sejumlah tokoh dan warga sempat menggeruduk rumah orangtua siswi berusia 13 tahun itu. Hal itu terpaksa dilakukan lantaran sejak kasus itu terbongkar, keluarga justru terkesan menutupi.

Celakanya, saat didesak oleh warga, siswi mungil itu justru mengeluarkan pengakuan berubah-ubah.

Hal itu yang membuat warga sempat resah lantaran pelaku sempat menyebut oknum pelaku yang berbeda-beda.

“Iya, karena sejak ketahuan warga, keluarga malah terkesan tertutup. Warga bersama Pak RT bahkan sampai mendatangi rumahnya malam-malam. Intinya ingin mengorek keterangan siapa yang telah menghamili korban. Karena sebelumnya korban nggak mau ngakui terus terang. Kalau ditanya berubah-ubah, nyebut si A si B dan beda-beda. Takutnya nanti kalau asal nyebut padahal yang disebut mungkin nggak tahu apa-apa,” ujar Kades setempat, ASD, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (15/6/2022).

Ia menguraikan saat didesak warga, awalnya siswi itu menyebut pria yang menghamili adalah pamannya yang berstatus duda dan tinggal di lain desa.

Namun, saat dikroscek warga, sang paman bersumpah dan membantah bahwa ia masih waras sehingga tidak mungkin melakukannya.

Kemudian, korban menyebut identitas lain namun saat dicecar lalu berubah lagi.

Kades menyebut, bahkan sudah pernah ada tim Inafis polisi yang melakukan olah TKP dan menanyakan di mana lokasi korban disetubuhi, jawabannya juga berubah-ubah.

“Karena nggak terus terang itulah, warga akhirnya jadi resah. Sehingga kemudian ada yang berinisiatif melapor ke Polsek. Saat ini kasusnya sudah ditangani oleh Polres. Harapan warga hanya ingin siapa pelakunya bisa diketahui secara jelas dan dimintai pertanggungjawaban. Sehingga tidak membuat resah,” terangnya.

Sementara, warga justru menduga bahwa pelakunya ditengarai adalah orang dekat. Sebab selama ini, korban tinggal bersama ibu dan bapak tirinya.

Sebelumnya, siswi itu membuat gempar karena melahirkan seorang bayi laki-laki sepekan lalu. Namun hingga kini belum diketahui siapa bapak biologis dari bayi yang dilahirkan bocah mungil itu.

Yang bersangkutan masih menutupi dan memberikan keterangan berubah-ubah soal siapa oknum yang tega menghamilinya.

Kasus siswi hamil misterius itu terungkap pada akhir Desember 2021 lalu setelah terjadi perubahan pada perutnya yang mulai membesar saat menginjak bangku SMP.

Sampai akhirnya siswi yang masih ingusan itu melahirkan seorang bayi laki-laki di sebuah rumah sakit pada sepekan lalu.

“Sebenarnya warga sudah curiga karena perut korban mulai membesar dan jalannya agak beda memasuki bulan Desember 2022. Makin ke sini makin membesar, ternyata benar kecurigaan warga dia hamil. Melahirkannya sekitar seminggu lalu di rumah sakit,” papar salah satu tetangga korban, JM yang ikut mendampingi keluarga melapor ke Polres saat diwawancara wartawan, Senin (13/6/2022).

Ia menuturkan kasus itu sempat membuat resah warga. Sebab keluarga sangat tertutup sementara korban sendiri selalu berubah-ubah saat ditanya siapa yang telah menghamilinya.

Warga khawatir jika sampai korban asal tuduh ke warga. Sedangkan orangtua korban juga tidak proaktif, terkesan menutupi dan sama sekali tak tergerak untuk mengusut siapa pria yang menabur benih di rahim korban.

“Dugaannya dia sudah dicabuli sejak tahun lalu. Laporan ke Polres Maret lalu saat kondisi korban masih hamil.
Karena tidak ada kejelasan, saya dan warga sempat mengadu ke Polsek Jenar. Tapi waktu itu Polsek kaget ternyata pihak keluarga korban sudah membuat laporan ke Polres Sragen tanpa ada pemberitahuan ke Polsek terlebih dahulu,” ungkapnya.

Saat dikonfirmasi, Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama, melalui Kasi Humas, AKP Suwarso membenarkan adanya laporan kasus dugaan pencabulan siswi SMP hingga hamil dan melahirkan di Jenar itu.

Ia mengatakan kasus itu kini sudah ditangani Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Satreskrim. Menurutnya kasus ini masih penyelidikan karena minim saksi.

“Saksi-saksi yang sudah diperiksa sebanyak delapan orang. Delapan orang itu adalah yang dekat dengan korban. Pemeriksaannya di Polres Sragen,” ujarnya. Wardoyo

Exit mobile version