Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Hadapi Suhu Panas di Mekkah, Kepala Kemenag Jateng Imbau Acara Pamitan Haji Agar Diminimalisasi untuk Jaga Stamina

Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Jawa Tengah, Musta'in Ahmad SH MH / Foto: Beni Indra

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Jawa Tengah, Musta’in Ahmad SH MH mengingatkan acara pamitan haji agar bisa diminimalisasi guna menjaga kesehatan jamaah calon haji.

Pasalnya, perkembangan cuaca di Mekkah masuki musim panas hingga 45 derajat sehingga butuh penyesuaian suhu yang mana membutuhkan fisik yang kuat.

“Himbauan kami agar para jamaah calon haji menyesuaikan diri dalam berbagai kegiatan termasuk menggelar pamitan haji karena bisa berdampak pada menurunnya kesehatan karena kelelahan dan sebagainya,” ungkapnya di sela acara peletakan batu pertama di Kantor Kemenag Karanganyar, Senin (6/6/2022). Menurut Musta’in, fluktuasi cuaca di Mekkah diperkirakan terus terjadi sehingga jamaah calon haji harus mampu adaptasi.

“Sebagai contoh saja hari ini Senin (6/6/2022) suhu panas sekitar 45 derajat sehingga jamaah calon haji harus pakai sandal agar tidak kepanasan,” tandasnya.

Dengan kondisi seperti sebaiknya para jamaah calon haji Jateng bisa hemat tenaga perkuat stamina dan meminimalisasi acara pamitan haji.

Pasalnya acara pamitan haji selain lelah juga melibatkan banyak orang dengan kondisi kesehatan berbeda-beda.Yakni ada yang sehat ada yang sedang kena flu semuanya menyatu pada pertemuan pamitan haji.

“Kami tidak melarang tapi mohon disesuaikan untuk menjaga kesehatan itu utama,” tegas Musta’in.

Menurut Musta’in masih ada kesempatan untuk menggelar pamitan haji baik dengan pengajian dan kegiatan lain tetapi disarankan terukur agar tidak mengganggu kesehatan.

Sementara itu Kepala Kemenag Karanganyar, Wiharso MM menjelaskan berbagai pembekalan teknis sudah disampaikan melalui manasik haji.

“Kami sudah antisipasi agar jamaah calon haji Karanganyar harus mampu menjaga stamina karena cuaca di Mekkah sangat panas berbeda dengan sebelumnya,” ungkap Wiharso MM.

Bahkan secara teknis kesehatan juga sudah disarankan agar minum yang banyak dan sensor urine. Yakni jika kurang minum maka urine akan berwarna maka perlu minum ditambah lagi. Beni Indra

Exit mobile version