Beranda Daerah Sragen Hidupi 2 Anak, Janda Muda yang Ditinggal Suami Gantung Diri di Kedawung...

Hidupi 2 Anak, Janda Muda yang Ditinggal Suami Gantung Diri di Kedawung Sragen Baru Akan Lanjut Jualan Setelah 40 Hari

Ria Hartati (30) janda dua anak korban gantung diri asal Pengkok, Kedawung, Sragen tak kuasa menahan air mata usai menerima bantuan etalase dari anggota DPD RI, Casitha Kathmandu. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ria Hartati (30) ibu dua anak warga Dukuh Randusari RT 05 B, Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung, Sragen, yang ditinggal bunuh diri suaminya, Suwanto (34) sebulan lalu, mengaku akan kembali melanjutkan usaha kecil-kecilan peninggalan suami.

Namun, niat itu baru akan dijalankan setelah 40 hari kematian sang suami. Ria menyebut akan kembali melanjutkan usaha jualan siomai bakal dan es di rumahnya.

Hal itu akan dilakukan sembari merawat dua anaknya yang masih kecil. Putri sulungnya berusia enam tahun dan akan masuk SD tahun ini sedang putra bungsunya masih berusia 4 tahun.

“Rencana saya kembali akan jualan siomai dan sosis goreng dan es-es di rumah. Nanti sambil buka kios kecil-kecilan sambil momong anak. Tapi nanti nunggu habis 40 harinya almarhum mase (suami),” paparnya ditemui di rumahnya usai menerima bantuan etalase dari anggota DPD RI, Casitha Kathmandu, Sabtu (4/6/2022).

Ria mengaku sama sekali tidak menyangka bakal mengalami takdir seperti ini. Ia pun juga terharu dan tak mengira banyak pihak yang berempati dan membantunya.

Selain bantuan gerobak usaha dari PLN, ia mendapat bantuan etalase dari Casitha Kathmandu dan bantuan dari Menteri Sosial, Tri Rismaharini yang menyambangi kediamannya beberapa waktu lalu.

“Sinten sing ngira kados ngeten Mas. Saya juga ndak nyangka banyak yang membantu,” urainya.

Baca Juga :  Adu Gagasan Calon Bupati Sragen 2024 Bowo Vs Sigit Dalam Mengatasi Bencana Kekeringan Air Bersih di Utara Bengawan

Ria sempat mengenang saat-saat terakhir sang suami sebelum kepergian pada 6 Mei 2022 lalu. Menurutnya tak ada pesan apapun sebelum kejadian.

Namun selama 4 bulan terakhir, almarhum suaminya memang sempat mengeluh bingung karena tak pernah bisa tidur.

Perasaan itu diduga lantaran sakit asam lambung akut yang dialaminya tak kunjung sembuh.

“Mase itu orangnya pendiam dan nggak pernah mengeluh. Tapi kalau malam hanya bilang bingung kok nggak bisa tidur. Mase itu kalau sakit pun hanya dirasakan sendiri. Nggak mau sambat,” tuturnya sembari terbata-bata.

Wanita muda itu juga tak kuasa menitikkan air mata saat menerima bantuan etalase.

Bantuan etalase untuk berjualan itu diserahkan di rumah Ria oleh perwakilan DPC PDIP Sragen, Sugiyarto disaksikan Camat Kedawung, Endang Widayanti tadi siang.

“Saya dan keluarga benar-benar berterimakasih kepada Bu Casitha. Kami nggak bisa membalas apa-apa. Semoga Allah yang membalas kebaikan beliau bersama staff-staffnya,” papar Ria.

Didampingi bibinya yang sejak kecil merawat almarhum suaminya, Ria menuturkan tak pernah menyangka bakal mendapat bantuan etalase oleh Casitha.

Baginya, etalase itu akan sangat berguna untuk melanjutkan usaha kecil-kecilan di rumah.

Menurut rencana, ia akan membuka toko kelontong kecil-kecilan di rumah sembari jualan es dan siomai yang selama ini ditekuni bersama almarhum suami.

Ia terharu dan tak menyangka begitu banyak empati dan pihak yang peduli membantu kondisinya.

Baca Juga :  Optimalkan Swasembada Pangan, Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi Bersama Bhayangkari Kelola Lahan P2L

“Kemarin juga dapat gerobak dari PLN. Nanti rencananya untuk jualan es pop ice dan siomai. Etalase Bu Casitha ini untuk kelontong kecil-kecilan. Nanti jualannya ya di rumah ini, sambil momong anak-anak. Sekali lagi kami terima kasih, saya nggak nyangka seviral ini, bantuan datang bertubi-tubi. Semoga bisa saya kelola dengan baik, bermanfaat bagi saya dan keluarga,” urainya.

Seperti diberitakan, Suwanto ditemukan meninggal gantung diri di dapur rumahnya pada Jumat (6/5/2022) silam.

Diduga kuat, bapak muda yang sehari-hari jualan bakso dan siomai bakar di Jambangan itu nekat mengakhiri hidupnya akibat depresi menderita sakit asam lambung akut yang tak kunjung sembuh. Wardoyo