JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Kecewa, Ketua DPD Nasdem Sragen Putuskan Mundur dan Lepas Jabatan

Heri Sanyoto. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Kabupaten Sragen, Heri Sanyoto membuat keputusan mengejutkan.

Ia mendadak memutuskan mundur dari jabatan ketua setelah dua tahun memimpin Nasdem di Bumi Sukowati.

Tidak adanya arah, target dan reward yang jelas dari partai menjadi alasannya memilih lengser dan menanggalkan jabatan ketua.

Kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Heri mengaku sudah resmi mundur dari Nasdem dan melepas kursi Ketua DPD per 30 Mei 2022. Bukan jenuh dengan politik, keputusannya itu lebih karena merasa tak lagi sejalan dengan visi misi dan arah partai tersebut.

“Benar, saya sudah resmi mundur per 30 Mei kemarin. Saya pilih mundur daripada nggak ada parameter yang jelas, nggak ada reward terukur di partai ini. Lha mau ngapain?” paparnya Kamis (23/6/2022).

Heri menjelaskan kekecewaannya salah satunya dirasakan ketika kinerjanya selama 2 tahun membesarkan keanggotaan Nasdem di Sragen, tak dihargai oleh struktural partai di tingkat atas.

Menurutnya selama menjabat, ia sudah bisa merekrut 19.000 lebih anggota untuk masuk bergabung di Nasdem yang ditunjukkan melalui E-KTA.

Capaian itu tidak hanya melampaui target 14.450 anggota, bahkan menjadi ketiga tertinggi di Jawa Tengah dan yang tertinggi di antara DPD Nasdem se-Soloraya.

Baca Juga :  OPTIMALISASI LORONG SEKOLAH MENJADI LORONG LITERASI

Namun ternyata ia merasa capaian itu dinilai sama sekali tak ada apresiasi maupun reward dari atas.

“Padahal itu diraih dengan tidak mudah dan tidak murah. Tiba-tiba ketika saya presentasi tanggal 27 Mei itu penilaian sudah tidak obyektif lagi. Parameter terukurnya sudah nggak dipakai. Jadi mundurnya saya bukan semata-mata asal ngomong tapi saya melihat arah partai ini sudah mulai nggak jelas, nggak ada reward ke kader partai,” urai mantan anggota DPRD Jateng dari PDIP tersebut.

Diisi PLT 

Padahal, ia memandang sebuah parpol harus memiliki target yang jelas dan parameter terukur. Targetnya yakni meraih kemenangan saat Pemilu.

Termasuk target untuk merekrut kader atau anggota melalui E-KTA atau kartu tanda anggota elektronik.

Menurutnya, jumlah 19.000 kader yang direkrut dan sudah dibuatkan E-KTA itu juga diraih dengan perjuangan tak mudah serta murah di tengah situasi pandemi.

“Tidak mudahnya karena kita harus memberikan pemahaman pada masyarakat, apa fungsinya kalau saya masuk nasdem dan tujuannya apa harus ber-KTA. Nah tidak murahnya kita mesti tahu kan kebutuhan warga masyarakat. Ketika pandemi saya mencoba membantu kompor gas, membantu rice cooker, dispenser ke masyarakat. Selain mendorong pemulihan ekonomi di tengah pandemi, kita ingin keberadaan Nasdem bisa dirasakan oleh masyarakat, sehingga mereka dengan legowo dia mau di KTA dan dia mau legowo jadi anggota partai. Tapi semua capaian itu enggak dilihat dan dihargai,” tuturnya.

Baca Juga :  Harga Gas LPG 3 Kg di Sragen Naik Ugal Ugalan Per Tabung Tembus Rp 30000 Warga: Sudah Terjadi 1 Minggu Sebelum Lebaran Idul Fitri

Selain dirinya, Bendahara DPD Sugiyono juga sudah memutuskan untuk ikut mundur. Pun dengan pengurus lainnya, Sularso juga melakukan hal yang sama.

Meski demikian, keputusannya mundur dari Ketua Nasdem bukan akhir dari kiprahnya di panggung politik. Akan tetapi ia menggaransi tidak akan berpindah haluan ke parpol lain.

“Sekalipun saya mundur dari Nasdem, Nasdem adalah partai terakhir saya,” tandasnya.

Sekretaris DPD Nasdem Sragen, Tono membenarkan mundurnya ketua DPD partainya. Saat ini posisi ketua dijabat oleh Plt yang nantinya ditunjuk dari DPP.

“Benar, Pak Ketua memang memutuskan untuk mengundurkan diri. Sekarang posisinya diisi oleh PLT tapi kami belum tahu, karena yang menunjuk dari DPP,” ujarnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com