JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Keluarga dan Korban Masih Bungkam, Polres Sragen Tes DNA Orang-Orang yang Dicurigai Hamili Siswi SMP di Jenar. Siap-Siap Saja!

Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM -Polres Sragen memastikan sudah melakukan tes DNA kepada beberapa orang-orang yang dicurigai sebagai pelaku yang tega menghamili siswi kelas I SMP di Jenar berinisial D (13) hingga melahirkan bayi.

Tes DNA sementara sudah dilakukan terhadap sekitar 4 orang di lingkaran dekat korban yang ditengarai mengarah kuat sebagai pelaku.

Salah satunya, orang terdekat korban yang tinggal satu rumah dan beberapa orang dekatnya.

Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama mengatakan pemeriksaan DNA dilakukan di Laboratorium Forensik Polda Jateng.

Tanpa menyebut secara spesifik, ia mengatakan selain si bayi dan korban, ada beberapa orang dekat yang turut diambil sampel darah guna dites DNA.

“Beberapa orang terdekat sudah kita lakukan tes DNA. Termasuk ayah tiri korban. Yang dicurigai, semoga nanti bisa mendeteksi siapa pelakunya,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (25/6/2022).

Kapolres menguraikan tes DNA terpaksa dilakukan lantaran hingga kini, korban dan keluarganya tetap merahasiakan dan enggan membuka siapa pelaku yang tega menghamili hingga siswi itu melahirkan bayi.

Tak hanya menyulitkan penyelidikan, sikap itu juga sempat memicu kegeraman warga.

Terlebih keterangan korban yang berubah-ubah dalam menunjuk oknum terduganya saat diinterogasi warga dan polisi, juga sempat membuat warga resah.

Keterangan Berubah-Ubah

Meski berbiaya mahal, tes DNA itu diharapkan menjadi asa terakhir untuk membuka tabir siapa penabur benih di rahim siswi yang baru duduk di bangku kelas I itu.

Baca Juga :  Geger di Jembatan Gunung Kemukus Sragen, Warga Menemukan Pria Tanpa Identitas Dalam Kondisi Sakit, Polisi Dibantu Warga Lakukan Evakuasi

“Memang agak mahal biayanya. Tapi itu pilihan terakhir yang mau tidak mau harus dilakukan untuk mengetahui siapa pelakunya. Karena korban dan keluarga memang tidak mau membuka. Meskipun butuh waktu lama tetapi buktinya nyata dan akurat,” jelas Kapolres.

Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil dari tes DNA tersebut. Sementara informasi yang diterima JOGLOSEMARNEWS.COM , empat orang yang diambil sampel untuk tes DNA itu terdiri dari siswi yang menjadi korban, bayi laki-laki yang dilahirkan, ayah tirinya dan pamannya yang sempat disebut-sebut oleh korban.

Sebelumnya, warga juga mendesak agar dilakukan tes DNA untuk menguak tabir kasus yang membuat geger warga tersebut.

“Iya warga sempat meminta agar dilakukan tes DNA untuk membuktikan siapa ayah biologis bayi yang dilahirkan itu. Karena pihak keluarga juga terkesan menutupi. Korban sendiri juga tidak mau terus terang itu perbuatan siapa. Ketika ditanya jawabannya berubah-ubah, nunjuk katanya pamannya, lalu nunjuk lagi beda orang. Warga yang ditakutkan nanti kalau asal nuduh dan yang dituduh benar-benar nggak melakukan, kan kasihan,” ujar Kades setempat, ASD.

Ilustrasi siswi hamil. Foto/Istimewa

Ia menyampaikan karena sikap keluarga dan korban itulah, warga sempat berinisiatif melaporkan ke Polsek setempat. Namun bersamaan itu, pihak keluarga baru melapor ke Polres Sragen.

Permintaan tes DNA itu juga untuk menguak misteri siapa ayah biologis yang tega melakukan perbuatan nista itu ke siswi tersebut.

Baca Juga :  Tingkatkan Pembangunan Desa Toyogo Sragen, Blesscon Kucurkan Dana CSR

“Ini masih menunggu hasil penanganan di Polres. Karena dulu pernah juga datang tim Inafis Polres seperti melakukan olah TKP. Waktu ditanya, siswi itu juga nunjuk pamannya. Waktu ditanya di lokasi mana juga jawabannya berubah-ubah dan meragukan. Nah saat dikonfrontir pamannya bersikukuh enggak melakukan dia sumpah masih waras nggak mungkin tega melakukan itu,” terangnya.

Warga berharap agar kasus kelahiran bayi itu bisa segera terkuak. Sehingga tidak menimbulkan tanda tanya dan keresahan. Selain itu pihak yang terbukti bisa dimintai pertanggungjawaban mengingat korban masih di bawah umur.

Di sisi lain, Kabid Pembinaan SMP Disdikbud Sragen, Sukisno menyampaikan pihaknya sudah berkoordinasi dengan sekolah tempat siswi itu belajar.

Bahwa setelah melahirkan bayi, siswi itu masih sempat ikut ujian akhir sekolah di rumah. Soal diantar guru ke rumah siswi tersebut.

“Kalau kami memang menindaklanjuti dari sisi pendidikannya. Bagaimanapun dia masih anak dan punya hak untuk mendapatkan pendidikan. Dan kemarin masih ikut ujian akhir juga. Nanti kelanjutannya kami minta sekolah memonitor,” ujarnya.

Sementara ihwal siapa pelaku yang menyetubuhi korban hingga melahirkan, Sukisno menyebut saat ditanya sekolah, pengakuan korban masih sama dengan apa yang disampaikan ke warga seperti yang ditulis di berita.

“Pengakuannya yang melakukan ya sama dengan di berita awal panjenengan,” tuturnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com