Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Kerangka Manusia Misterius Ditemukan di Hutan Purwosari, Gunungkidul

Proses penyelidikan penemuan kerangka manusia di Hutan Pringlarangan, Purwosari, Gunungkidul pada Minggu (19/6/2022) / tribunnews

GUNUNGKIDUL, JOGLOSEMARNEWS.COM Warga di sekitar Hutan Pringlarangan, Pedukuhan Gubar, Kalurahan Giripurwo, Kapanewon Purwosari, Gunungkidul dibuat heboh, pada Sabtu (18/6/2022) petang lalu.

Pasalnya, di hutan tersebut ditemukan kerangka manusia dalam posisi yang berserakan. Mendapati laporan itu, apart polisi pun melakukan penyelidikan pada Minggu (19/6/2022).

Kapolsek Purwosari, AKP Boedi Haryanto menyampaikan kerangka itu pertama kali ditemukan oleh Darno Wiyadi (64), warga setempat.

“Sabtu sore kemarin, saksi saat itu tengah mencari rumput di sekitar lokasi temuan kerangka,” jelas Boedi memberikan keterangannya, Senin (20/6/2022).

Saat tengah beraktivitas itulah, Darno mendapati sejumlah tulang berserakan. Usai mencari rumput, ia kemudian berinisiatif melaporkan temuan tersebut ke perangkat setempat.

Boedi mengatakan, pihaknya menerima laporan temuan kerangka pada Minggu pagi.

Sejumlah personel Polsek Purwosari pun diterjunkan ke lokasi, bersama tim Puskesmas setempat.

“Kami langsung melakukan penyelidikan sekaligus mengamankan lokasi penemuan tersebut,” ujarnya.

Menurut hasil penyelidikan di lokasi, Boedi mengatakan sejumlah potongan tulang dari kerangka tersebut ditemukan.

Tak hanya itu, ditemukan pula baju warna kuning serta celana biru dalam kondisi rusak, diduga milik dari jasad tersebut.

Kerangka tersebut diduga manusia berjenis kelamin laki-laki.

Meski demikian, aparat belum bisa memastikan mengenai identitas dari jasad tersebut.

“Kerangka itu saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Yogyakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut,” kata Boedi.

Ia pun berharap ada warga yang melapor jika mengetahui riwayat dari kerangka tersebut.

Hasil pemeriksaan kesehatan menduga, yang bersangkutan tewas sekitar 3 atau 4 bulan lalu.

Terpisah, Dukuh Gubar, Wasri mengatakan kawasan tersebut terbilang sepi dan jarang dilintasi warga.

Adapun warga biasanya hanya mendatangi Hutan Pringlarangan untuk mencari rumput pakan ternak.

“Kami sendiri juga tidak ada laporan terkait orang hilang,” ujarnya.

Exit mobile version