Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Kisah Haru Perjuangan Ketua KNPI Sragen, Zulfikar Mahmud Syah. Dari Kuliah Sambil Jualan Susu Keliling Hingga Sukses Ciptakan Bolu Jagung

Zulfikar (kanan), Ketua DPD KNPI Sragen terpilih hasil Musda XIII saat salam komando dengan Ketua KNPI periode sebelumnya, Pratama Yudha Sakti. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Musyawarah Daerah (Musda) ke-XIII Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Sragen yang berakhir Minggu (12/6/2022) telah melahirkan ketua baru, Zulfikar Mahmud Syah Al Jayati.

Terpilihnya tokoh muda asal Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung, itu terbilang cukup mengejutkan. Pasalnya ia relatif belum banyak dikenal dan di KNPI pun nama serta kiprahnya masih jarang terdengar.

Namun siapa sangka, pemuda yang berprofesi sebagai PNS Guru SD itu membuat kejutan dengan menang secara aklamasi.

Zulfikar sukses meraup 33 dukungan suara dari total 40 delegasi Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang memiliki hak suara.

Lantas siapakah Zulfikar sesungguhnya? Saat berbincang dengan JOGLOSEMARNEWS.COM , ia pun mengaku sama sekali tak menyangka bisa terpilih dan duduk di kursi Ketua DPD KNPI. Sebuah organisasi pemuda yang membawahi sekitar 24 OKP dari berbagai latar belakang yang ada di Sragen.

“Jujur, saya sama sekali nggak menyangka bisa terpilih. Karena saya dari awal nggak pernah kepikiran mau nyalon. Tapi semua berubah ketika tiga bulan lalu, beberapa teman OKP diskusi dengan saya dan mendorong saya untuk maju,” paparnya Rabu (15/6/2022).

Pengajar berusia 29 tahun asli kelahiran Desa Jeruk, Miri itu menuturkan meski mendapat dorongan, ia tak serta merta mengiyakan. Semua kemudian berubah ketika ia melihat dorongan teman-teman Ketua OKP semakin banyak.

Hal itulah yang membuat jiwa berorganisasi dan ingin memberi kontribusi untuk pemuda serta daerah pun kembali bangkit.

“Akhirnya saya mengiyakan dan bisa diamanahi jadi Ketua. Memang saya suka berorganisasi karena dulu waktu kuliah lebih banyak tersita untuk merintis usaha demi cari biaya. Setelah selesai kuliah, saya baru tergerak ingin sekali aktif di organisasi,” urainya.

Zulfikar mengisahkan perjalanan hidupnya yang memang kental dengan perjuangan keras.

Menyandang status sebagai anak yatim karena ayahnya telah meninggal, membuatnya harus memeras keringat mencari biaya sendiri untuk menempuh bangku kuliah di Jogja.

“Saya masih ingat. Pagi sehabis subuh saya keliling pakai sepeda onthel jualan susu kedelai dari rumah ke rumah. Karena saya harus cari biaya sendiri. Tapi memang saya orangnya dari dulu nggak suka berdiam diri. Suka usaha dan sesuatu yang menghasilkan,” ujarnya yang menamatkan kuliah tahun 2014.

Sempat merantau ke Kalimantan, Zulfikar akhirnya pulang kembali ke Sragen tahun 2017.

Sempat merintis beberapa usaha, ia justru diterima PNS sebagai pengajar SD dan diangkat 2019. Meski disibukkan dengan mengajar, tak lantas menyurutkan jiwa enterpreneur-nya.

Bersama sang istri, ia berhasil merintis usaha kuliner membuat kue bolu dari bahan baku jagung. Usaha yang dirintisnya saat pandemi itu kini justru makin berkembang dan banyak dimintai pasar.

“Kalau saya lebih ke marketingnya, istri di produksinya. Ide membuat bolu jagung itu terinspirasi karena selama ini belum ada yang bikin. Dan Alhamdulillah bisa diterima pasar dan makin ramai. Bahkan saat pandemi itu, hasil usaha kami malah melebihi penghasilan saya sebagai ASN. Sekarang juga mulai nambah ke kue tart dan kue untuk bingkisan tamu hajatan,” ucap pria yang aktif di organisasi Pemuda Muhammadiyah itu.

Terkait jabatannya sebagai nahkoda KNPI Sragen, Zulfikar bertekad akan mengemban amanah dengan sebaik-baiknya.

Sebagai wadah dari berbagai OKP, ia akan berusaha merangkul semua OKP untuk bersinergi bersama agar KNPI bisa makin berkiprah mengawal dan membantu membangun Sragen.

“Saya akan hidupkan kembali forum-forum diskusi seperti Sragen Lawyers Club. Agar generasi muda bisa menyumbangkan pemikirannya untuk membangun daerah. Lalu kita bangkitkan jiwa berbudaya melalui komunitas Sukowati Society. Nanti bagaimana potensi seni budaya bisa lebih maju lagi. Juga kita bangkitkan sekolah-sekolah bisnis agar anak-anak muda bisa memiliki jiwa wirausaha,” terangnya.

Ia berharap di era kepemimpinannya, KNPI Sragen bisa menciptakan generasi muda yang bermental juara. Dengan bermental juara akan bisa berkontribusi positif membangun Sragen menjadi lebih hebat.

“Tentunya selaras dengan visi misi Kabupaten Sragen,” tandasnya. Wardoyo

Exit mobile version