Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Makin Mengganas, 25 Sapi di Sragen Mati Terserang Penyakit Mulut dan Kuku. Total Sapi Positif Meroket Jadi 201 Ekor

Kondisi sapi milik peternak di Desa Gemantar, Mondokan, Sragen yang mati mendadak Minggu (10/4/2022). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Sragen semakin mengganas. Hingga Jumat (3/6/2022) petang, jumlah sapi yang dinyatakan positif terjangkit terus meroket mencapai 201 ekor.

Lonjakan kasus PMK itu meroket signifikan lantaran sehari sebelumnya kasus sapi terserang baru di kisaran 150an ekor.

Tidak hanya kasus yang meroket, jumlah sapi yang mati akibat terjangkit PMK juga bertambah menjadi 25 ekor hari ini.

Data itu terungkap dari rekapitulasi jumlah kasus PMK yang tercatat di Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) sampai Jumat (3/6/2022) petang.

Berdasarkan laporan update terbaru yang terdata di Disnakkan, total kasus PMK sampai petang ini mencapai 201 ekor sapi.

Dari angka itu, rinciannya 155 ekor sapi positif aktif, 21 sembuh, 27 kasus baru dan 25 ekor sapi mati.

“Sampai petang ini total kasus PMK di Sragen menyerang 201 ekor sapi. Kemudian sapi yang mati akibat PMK mencapai 25 ekor. 20 ekor dipotong dan 5 mati,” papar papar Kabid Kesehatan Hewan Disnakkan Sragen, Toto Sukarno kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (3/6/2022).

Berdasarkan sebaran kasusnya, wabah PMK di Sragen sudah menjangkiti 17 kecamatan. Kasus terparah dialami Sidoharjo dengan 30 kasus positif, Sumberlawang 26 kasus, Sambungmacan dan Sukodono 20 kasus.

Selanjutnya, Karangmalang tercatat ada 17 kasus disusul Tanon dan Plupuh dengan 16 kasus, Gemolong dan Kedawung masing-masing 15 kasus.

Kecamatan Kalijambe 8 kasus dan Miri 9 kasus. Meluasnya wabah PMK dalam beberapa hari, membuat Pemkab telah memutuskan menutup 6 pasar hewan sejak Selasa (31/5/2022).

Kepala Disnakkan Sragen, Rina Wijaya mengatakan enam pasar hewan itu ada di Nglangon Sragen Kota, Sumberlawang, Sukodono, Mondokan dan Sambirejo.

Penutupan dilakukan sampai 2 pekan ke depan atau tanggal 14 Juni 2022. Semua ternak yang positif sudah ditangani dan dikarantina agar tidak makin menularkan ke sapi lain yang masih sehat. Wardoyo

Exit mobile version