Beranda Daerah Boyolali Melihat Patung Budha Asli Karya Warga Desa Urutsewu, Kecamatan Ampel, Boyolali

Melihat Patung Budha Asli Karya Warga Desa Urutsewu, Kecamatan Ampel, Boyolali

Patung Budha karya Sriyanto, warga Desa Urutsewu, Kecamatan Ampel, Boyolali / Foto: Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Di Dukuh Kalidadap, Desa Urutsewu, Kecamatan Ampel, Boyolali ada perajin khusus patung Budha. Dialah Sriyanto yang menekuni patung sejak 2010 lalu.

Menurut Sriyanto, dirinya menggeluti seni pahat patung sejak 2010 silam. Bermula saat dia tinggal di Kabupaten Gunungkidul, DIY.

Saat itu, dia dan warga sekitar kesulitan mencari patung budha untuk sembahyang. Akhirnya dia mencoba membuat sendiri.

“Ya, awalnya buat sendiri karena susah dapat patung. Kalaupun ada harganya mahal, padahal rata-rata warga kurang mampu. Lalu coba buat sendiri, eh bisa. Dan keterusan sampai sekarang ini,” ujar Sriyanto, Rabu (1/6/2022).

Dijelaskan, dirinya membuat patung hanya berdasarkan pesanan. Biasanya tokoh-tokoh budhis. Seperti patung Sang Budha, Dewi Kwan Im dan lainnya. Pemesan sering hanya lewat telepon saja, namun sebagian juga datang langsung ke rumahnya.

Sriyanto juga mengaku sering mendapat order membuat candi. Seperti di tiga tempat di Medan, dia membuat candi setinggi 14 meter. Kemudian di Dieng, Wonosobo dia membuat replika candi untuk tempat arca Ganesha. Dia juga pernah diminta membuat replika Candi Pawon di Semarang.

“Kalau replika candi, sudah hampir di seluruh Indonesia. Sumatera, Sorong Papua, Kalimantan, beberapa tempat di Jawa sudah pernah. Pernah pula kirim delapan stupa ke Amerika. Batu-batu sudah diberi nomor, jadi disana tinggal pasang.”

Untuk bahan batu patung ada dua jenis. Yaitu batu putih yang lebih mudah dipahat. Kemudian batu alam yang sebenarnya mudah didapat. Hanya saja, penggalian batu terkadang juga terkendala izin lingkungan.

Terkait dengan kendala saat memahat patung, dia mengaku tak ada kendala berarti. Namun, kesulitan datang saat membuat patung sang Budha.

“Paling sulit memahat wajah Budha, karena mukanya tidak marah tidak senyum, tapi teduh. Kalau Dewi Kwan Im mudah. Kan senyum terus, jadi yang penting cantik.”

Sriyanto juga menunjukan beberapa stupa candi buatannya. Untuk yang berukuran besar seharga Rp 65 juta. Stupa setinggi sekitar lima meter ini merupakan kombinasi candi gaya Borobudur dan Thailand.

Pembuatannya hanya butuh waktu seminggu saja. Dia dibantu tiga pekerja. Pemasangan batu juga tanpa pengeleman, hanya disusun dengan rangka kuat.

“Paling murah stupa kecil Rp 250.000 per buah,” ujarnya.

Sedangkan yang termahal patung Budha ukuran 2 meter dibandrol harga Rp 150 juta. Bahannya dari batu hijau yang didatangkan langsung dari Jawa Barat. Harga batunya saja mencapai Rp 30 juta.

“Sebelum membuat patung Budha ini, saya melakukan ritual sembahyang agar dimudahkan proses pembuatannya. Proses pembuatannya memakan waktu 2 bulan. Patung ini dari batu utuh.”

Kini dia mengalihkan tempat pembuatan patung di Gunungkidul dan Magelang.

“Kan waktu itu pandemi Covid-19, sulit mendatangkan bahan batu. Jadi, dipahat langsung saja di tempatnya di Magelang dan Gunungkidul. Sedangkan di rumah sini hanya sebagai galeri.” Waskita

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.