WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Konsep ngumpulke balung pisah diterapkan para alumni Kodim 0728 Wonogiri yang tergabung dalam Paseduluran Sak Lawase.
Ratusan anggota Paseduluran Sak Lawase pada Minggu (19/6/2022) menggelar temu kangen di Rumah Makan Sari Raras 1 Desa Sendang Kecamatan Wonogiri.
Acara yang bisa dibilang sebagai reuni tersebut dihadiri sekitar 100 orang. Ada yang pasangan suami istri (pasutri) ada pula yang bapak/ibu saja karena pasangan sudah tiada (meninggal).
Ada juga yang bersama anggota keluarganya (KBT), yang berasal dari wilayah Wonogiri dan kabupaten sekitarnya seperti Solo, Karanganyar, Sragen, juga Klaten, Boyolali, hingga dari Jawa Timur baik yang sudah purna maupun masih aktif pindah satuan atau pernah dinas di Kodim 0728 Wonogiri.
Pertemuan tersebut seakan-akan menggugah kenangan masa lalu semasa mereka masih aktif berdinas di Kodim 0728 Wonogiri.
Ketua Paguyuban Keluarga Besar Paseduluran Sak Lawase Peltu Purn Rantimin mengemukakan tujuan dari temu kangen untuk menjalin komunikasi dan tali silaturahmi bagi bapak ibu baik yang sudah purna tugas maupun pindah satuan. Sehingga komunikasi yang awalnya hanya lewat HP, kali ini bisa bertatap muka langsung.
“Meski tempat tinggal berjauhan di berbagai kota, hal itu tidak menjadi penghalang untuk bertemu. Kali ini bisa bertemu langsung,” tandas Rantimin.
Grub Paseduluran Sak Lawase dibentuk mulai 12 Desember 2018 sampai saat ini telah bergabung 179 orang, baik yang purna tugas maupun masih aktif pindah satuan yang pernah dinas di Kodim 0728 Wonogiri.
Dalam rangka memperbanyak anggota grub dalam atau ngumpulke balung pisah admin grub terus berupaya menambah personil melaui informasi anggota, hingga menjaring melalui anggota yang telah memasuki Masa Persiapan Pensiun (MPP).
Acara temu kangen diawali dengan berdoa bersama yang dipimpin Kapten Purn Ridwan Atjo Amin, dilanjutkan menyanyikan kagu Indonesia Raya dan mengucapkan Pancasila dan acara saran masukan anggota.
Pada kesempatan itu sesepuh Paseduluran Sak Lawase, Kapten Purn Subagyo menyebutkan, kita selalu bersyukur karena selalu diberikan kesehatan lahir dan batin, sehingga dapat berjumpa temu jangen.
“Jiwa korsa tak pernah padam, biar dimana berada ada pepatah jauh di mata dekat di hati, dengan motto hidup sehat, kita wajib mengenal di lingkungan masing masing,” jelas dia. Aris Arianto