
JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyambut baik dan mendorong kerja sama ekonomi yang lebih intensif dengan negara Bosnia dan Herzegovina.
Hal itu dibahas dalam pertmuan antara Menko Airlangga dengan Menteri Luar Negeri Bosnia dan Herzegovina Y.M. Bisera Turkovic di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin (13/6/2022).
Dalam pertmuan tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk memanfaatkan potensi perdagangan dan investasi yang dimiliki oleh kedua pihak.
Dalam kesempatan itu, Menlu Turkovic menyampaikan kerja sama antar kamar dagang dan industri (KADIN) kedua negara dapat membantu mendorong upaya peningkatan kerja sama ekonomi yang terus dilakukan oleh kedua pemerintah.
Menanggapi hal itu, Menko Airlangga menyampaikan dukungannya untuk meningkatkan kerja sama di sektor industri pertahanan, business-to-business, hingga kerja sama hospitality.
“Pelaku bisnis antar kedua negara penting untuk saling mengunjungi negara satu sama lain,” ujar Menko Airlangga, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
Ia menjelasan, Indonesia percaya bahwa kedekatan historis serta hubungan bilateral yang baik antara kedua negara sejak puluhan tahun lalu dapat dimanfaatkan sebagai modal dasar bagi setiap langkah strategis dalam rangka eksplorasi lebih lanjut setiap potensi kerja sama antara Indonesia dengan Bosnia dan Herzegovina.
Dijelaskan, Indonesia dengan Bosnia dan Herzegovina memiliki potensi yang besar dalam aspek perdagangan.
Nilai perdagangan antara kedua negara pada tahun 2021 tercatat USD 1,85 juta. Saat ini, komoditas unggulan Indonesia yang diekspor ke Bosnia adalah cocoa powder (USD 188 ribu), musical instruments (USD 45 ribu), dan telephones sets (USD 44 ribu).
Sedangkan komoditi impor utama Indonesia dari Bosnia adalah centrifuges (USD 439 ribu), footwear with outers and uppers of rubber (USD 226 ribu), dan footwear with uppers other than rubber (USD 95 ribu).
Demikian pula, Menlu Turkovic menyatakan, Bosnia dan Herzegovina terbuka dan mendukung masuknya komoditi minyak sawit asal Indonesia serta menawarkan Indonesia untuk berinvestasi di sektor produk makanan di Bosnia dan Herzegovina.
Sebagai inormasi, terdapat pabrik mie instan Indomie di wilayah Serbia saat ini. Untuk itu, Pemerintah Bosnia dan Herzegovina menawarkan agar pabrik yang sama dapat dibuka di wilayah Bosnia dan Herzegovina.
Salah satu tantangan dari upaya penguatan kerja sama bidang ekonomi antara kedua negara adalah hambatan logistik untuk melakukan perdagangan langsung dengan Bosnia dan Herzegovina. Hambatan tersebut disebabkan oleh kondisi geografi Bosnia dan Herzegovina serta ketergantungan pada pelabuhan negara tetangga untuk arus keluar masuk barang.
Terkait hambatan tersebut, Menlu Turkovic mengusulkan agar kedua pihak mulai membahas secara intensif terkait pembentukan direct connection dari Jakarta ke Sarajevo, begitu juga sebaliknya.
Konflik Ukraina
Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga dan Menlu Turkovic juga membahas terkait kondisi terkini dari dampak konflik di Ukraina, khususnya untuk Kawasan Balkan Barat.
Keduanya mendiskusikan terkait energy security dan food security yang saat ini menjadi perhatian banyak negara di dunia.
Menlu Turkovic menyampaikan bahwa untuk saat ini negaranya tidak mengimpor banyak gandum dari Ukraina, sehingga bisa dipastikan imbas buruk dari konflik di sektor pangan kecil kemungkinan terjadi.
Pada akhir pertemuan, Menlu Turkovic juga menginformasikan bahwa salah satu fokus dari pihak Bosnia adalah meningkatkan kerja sama di bidang militer/pertahanan dengan Indonesia, khususnya dengan PT PINDAD.
Sekadar dikethaui, dalam pertemuan itu, Menko Airlangga didampingi Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Edi P. Pambudi, Duta Besar RI untuk Bosnia dan Herzegovina Roem Kono, serta Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Eropa, Afrika dan Timur Tengah Fajar Wirawan Harijo.
Sementara Menlu Bisera Turkovic didampingi oleh Chief of Cabinet Denis Hadžović, Minister-Counselor Šaban Forić, Advisor of the Cabinet Samir Karić, serta Duta Besar Bosnia dan Herzegovina untuk RI Mehmed Halilović. Suhamdani
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.












