JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Miris, Kamera CCTV Sejumlah Tugu Perguruan Silat di Sragen Dilaporkan Hilang. Kapolres Sebut Ulah Provokator

Kondisi enam tugu milik perguruan silat IKSPI Sragen yang dirusak massa tak bertanggungjawab, Sabtu (28/3/2020). Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama mengimbau masyarakat utamanya warga perguruan silat untuk mewaspadai ulah provokator.

Pasalnya, mereka ditengarai berusaha memanfaatkan celah untuk memunculkan konflik di antara perguruan silat.

Salah satu ulah provokator itu terdeteksi dengan hilangnya kamera pemantau atau CCTV yang dipasang di sejumlah tugu perguruan silat.

CCTV itu padahal dipasang untuk mencegah sekaligus mendeteksi insiden perusakan tugu yang beberapa kali terjadi dalam beberapa waktu lalu.

“Pencegahan (perusakan) yang selama ini dilakukan adalah tugu- tugu itu dipasangi CCTV. Ternyata kemarin CCTV kamera juga diambil. Saya kira orang ini kok tahu ada CCTV di balik pohon itu gitu lho,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM di sela mendampingi Bupati menerima kunjungan Danrem, Kamis (9/6/2022).

Baca Juga :  Dua Kali Panen Padi Melimpah Dan Harga Jual Tinggi, Pemerintah Desa Bedoro Sragen Akan Menggelar Sholawat Bersama Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf. Bentuk Rasa Syukur Pada Allah

Ia mengatakan upaya meminimalisir potensi gesekan, sesuai SOP yang berlaku dan komitmen forum komunikasi perguruan silat Sragen (FKPSS) sudah membentuk pengurus di setiap kecamatan.

Di mana setiap perguruan dilibatkan dalam kepengurusan. Dari komitmen di FKPSS, mereka sepakat bahwa hilangnya kamera CCTV yang dipasang di dekat tugu itu adalah ulah pihak lain dalam hal ini provokator.

“Ini adalah ulah pihak lain provokator yang ingin membuat konflik. Atas dasar itu, mereka bersama Kapolsek dan Danramil, Camat dan segala macam sama-sama memperbaiki diguyup ramai-ramai,” urai Kapolres.

Baca Juga :  Harga Gas LPG 3 Kg di Sragen Naik Ugal Ugalan Per Tabung Tembus Rp 30000 Warga: Sudah Terjadi 1 Minggu Sebelum Lebaran Idul Fitri

Sementara untuk mencegah insiden terulang, para tetangga yang melihat indikasi provokator berulah di dekat tugu, agar tidak langsung disikapi.

Menurutnya, para pengurus perguruan silat juga diminta untuk bisa menahan diri dan tidak langsung menuding perguruan lain.

“Kalau masing- masing organisasi perguruan saya yakin nggak ada niatan. Konsep merusak atribut dari perguruan sebelah, toleransi dan sebagainya saya rasa luar biasa. Jadi itu ada ulah provokator, kalau rusak roboh diperbaiki kembali, berdiri kembali dan normal kembali. Itu sudah dilakukan oleh FKPSS sama-sama,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com