Site icon JOGLOSEMAR NEWS

PAN Tetap Sabar Meski Belum Dijatah Menteri di Kabinet Jokowi

Presiden Jokowi (berdiri) didampingi Wapres Ma'ruf Amin (keempat kanan) mengumumkan enam orang calon menteri baru di Kabinet Indonesia Maju Jilid 2 di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/12/2020) / tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Partai Amanat Nasional (PAN) tetap bersikap sabar meski sampai sekarang masih belum diberi ‘jatah’ menteri di kabinet Jokowi-Ma’ruf.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat PAN, Ahmad Yohan mengatakan, partainya menyerahkan sepenuhnya hal itu kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Mau dikasih atau enggak dikasih itu terserah presiden. Itu kan hak prerogatif presiden, karena kita sejak awal bergabung dengan pemerintah ini tanpa syarat,” katanya dalam diskusi virtual via kanal YouTube MNC Trijaya, Sabtu (11/6/2022).

Menurutnya, PAN bersikap tetap sabar meski belum diberikan jatah kursi menteri oleh Jokowi.

Yohan menuturkan bahwa kepentingan bangsa dan negara lebih didahulukan, serta mengurangi gesekan politik yang terjadi sejak Pemilu 2019.

“Pak Zulkifli Hasan, ketua umum kami, menyampaikan berkali-kali bahwa kita mendukung kepentingan bangsa, biar ribut ini setop kegaduhan politik ini berhenti,” ujarnya.

Menurut Yohan, partainya tetap mendukung keputusan pemerintah selagi kebijakan yang dihasilkan baik untuk masyarakat. Jikalau ada yang kurang, maka PAN tetap memberikan masukan kepada Jokowi.

Soal nama menteri yang terkena reshuffle kabinet, PAN berharap agar posisi baru nanti bisa membuat lebih efisien kinerja pemerintahan. Sehingga harapan-harapan masyarakat bisa terpenuhi dengan baik setelah reshuffle.

“Mau diberi, mau tidak diberi, terserah, yang penting kita berharap pemerintahan Pak Jokowi yang masih dua tahun ini bisa efektif dan efisien menjalankan tugasnya, sehingga keluhan-keluhan masyarakat, harapan-harapan masyarakat bisa dipenuhi dengan baik oleh pemerintah,” ujarnya.

Sementara itu, kata Yohan, partainya juga telah melakukan komunikasi politik dengan presiden untuk membantu kinerja pemerintahan. Tapi Yohan tidak secara gamblang mengatakan PAN bakal masuk ke lingkaran menteri.

“Ya sudah ada, harapan bahwa nanti kalau bisa PAN ikut membantu. Kan sudah kita bantu, tidak harus jadi menteri kan?” katanya.

Sebelumnya, wacana ini hampir dipastikan terjadi karena Menteri Sekretariat Negara Pratikno sudah memberi kode saat ditemui di Komplek Parlemen beberapa waktu lalu. Namun dia enggan membocorkan nama dan posisi menteri yang bakal digeser atau diganti.

Sementera itu Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memberi tanggapan atas isu reshuffle kabinet. Ketika ditemui di Komplek Parlemen, pada 7 Juni 2022 lalu, dia menyerahkan keputusan tersebut kepada Jokowi.

Namanya dikritik atas penyelesaian masalah minyak goreng yang belum kunjung usai. Tetapi dia enggan memberikan penilaian atas dirinya sendiri selama ini dan memilih hemat bicara.

“Jadi saya serahkan sama beliau lah,” ujarnya.

Exit mobile version