SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Satu orang calon jemaah haji (Calhaj) asal Sragen dilaporkan terpaksa harus berangkat terpisah dari kelompok terbang (Kloter) awal.
Pasalnya menjelang detik-detik keberangkatan dari Embarkasi Donohudan Boyolali, Calhaj tersebut mendadak mengalami keluhan kekurangan sel darah merah.
Calhaj itu mengalami kekurangan HB dan terpaksa harus menjalani transfusi darah untuk mengembalikan kondisi darahnya.
Beruntung, berkat kuasa Illahi, Calhaj itu akhirnya bisa kembali sehat dan bisa berangkat meski harus tergabung dengan kelompok terbang (kloter) dengan daerah lain.
Perjuangan dramatis Calhaj itu diungkapkan Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah, Kemenag Sragen, Ahmad Ulin Nur Hafsun, Kamis (16/6/2022).
“Alhamdulillah, hari ini satu orang calhaj asal Sragen yang sempat tertunda karena harus mendapat transfusi darah, sudah dinyatakan sehat. Barusaja berangkat bersama kloter lain. Kondisinya sempat drop karena HB rendah, setelah mendapat tambahan transfusi darah, akhirnya bisa bugar kembali,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .
Ulin menyampaikan satu Calhaj itu menjadi jemaah paling akhir dari Sragen yang bertolak ke tanah suci. Sebelumnya 555 Calhaj sudah lebih dulu terbang ke tanah suci beberapa hari sebelumnya.
Mereka terbagi dalam dua kloter. Dengan terbangnya satu Calhaj terakhir, ia memastikan semua Calhaj asal Sragen sudah diterbangkan ke Arab Saudi.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sragen, Ihsan Munadi memastikan 556 calon jemaah haji (Calhaj) asal Bumi Sukowati langsung terbang ke Arab Saudi.
Mereka langsung dibolehkan untuk menjalani penerbangan setelah hasil swab dinyatakan negatif.
“Alhamdulillah, hasil swabnya negatif semua. Sehingga hari ini bisa langsung terbang. Total ada 556 Calhaj yang berangkat. Terbagi dalam 3 kloter,” papar Kepala Kantor Kemenag Sragen, Ihsan Munadi, ditemui di ruang kerjanya, Senin (13/6/2022).
Ihsan menyampaikan semula jumlah Calhaj yang masuk kuota untuk berangkat tahun ini sebanyak 557 orang.
Namun menjelang hari akhir pemberangkatan, ada satu orang calon yang meninggal dunia karena sakit.
“Meninggalnya kemarin ketika sudah hari akhir-akhir persiapan mau berangkat. Karena meninggal sebelum berangkat, nanti jatah porsinya bisa dilimpahkan ke ahli waris. Bisa anak, suami atau istri atau saudara kandungnya,” urainya. Wardoyo