Beranda Umum Nasional Sistemnya Mirip NII, Khilafatul Muslimin  Gunakan Strategi ‘Berbohong’ untuk Menarik Simpati dan...

Sistemnya Mirip NII, Khilafatul Muslimin  Gunakan Strategi ‘Berbohong’ untuk Menarik Simpati dan Menyebarkan Ideologi

Kelompok ini menjadi viral setelah video konvoi mereka menggunakan sepeda motor di Jakarta Timur menyebar luas di media sosial, Minggu (29/5/2022) / tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Meski sampai sekarang belum ada indikasi Khilafatul Muslimin bakal melakukan aksi terorisme, namun paham mereka yang bertentangan dengan ideologi Pancasila dinilai sangat membahayakan.

Apalagi, menurut Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT, Brigadir Jenderal Wawan Ridwan, untuk menacapai tujuannya, kelompok ini menghalalkan segala cara, termasuk “berbohong” yang digunakan sebagai salah satu strategi.

“Sampai saat ini belum kami temukan data yang menyatakan bahwa organisasi ini akan melakukan pengeboman. Namun demikian, tentu saja harus kita antisipasi bersama, karena semuanya bermula dari pada paham ajaran yang intoleransi,” kata Wawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (16/6/2022).

Apalagi, menurut Wawan, organisasi tersebut telah terbentuk sejak 1997. Dengan lamanya organisasi massa tersebut telah beroperasi, Wawan mengaku khawatir mengenai jumlah massa yang telah dibangun Khilafatul Muslimin dan kekuatannya secara umum.

“Kalau dibiarkan ini organisasi sangat berbahaya. Terus terang saja Khilafatul Muslimin ini mengusung ideologi sitem khilafah yang bertentangan dengan sistem ideologi bangsa kita yaitu Pancasila. Kami berharap upaya penegakan hukum bisa dilaksanakan,” ucapnya.

Baca Juga :  Program MBG Bermasalah, 29 Siswa SD di Sumba Timur Keracunan

Penyebaran paham khilafah dan anti pancasila yang telah mereka bangun pun menurut Wawan telah tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Mereka telah membentuk struktur organisasi dari atas hingga tingkatan akar rumput di wilayah-wilayah atau yang disebut dengan ummul quro.

Untuk menarik simpati masyarakat dan memperluas ajarannya, Wawan berujar, Khilafatul Muslimin juga membolehkan strategi taqiyah atau berbohong.

Ini menurutnya tercermin dari pengakuan khalifah atau amir organisasi tersebut yang sering menyatakan tidak ingin mengubah ideologi Pancasila.

“Kalau ditanya masyarakat bahawa dia tidak akan mengubah ideologi Pancasila itu adalah merupakan strategi mereka, yaitu yang disebut strategi taqiyah, adalah strategi atau siasat untuk berbohong. Karena menurut syariat yang diajarkan oleh mereka, bahwa syarat itu diperbolehkan,” ujar Wawan.

Dengan strategi-strategi itu, Wawan mengatakan, Khilafatul Muslimin telah memiliki wilayah kekuasaan di 25 provinsi di Indonesia.

Struktur organisasi mereka yang dipimpin oleh seorang khalifah bernama Abdul Qodir Hasan Baraja pun menurut Wawan tak ada bedanya dengan sistem yang dianut organisasi terlarang seperti NII.

Baca Juga :  Kasus Pagar Laut Tangerang: 4 Tersangka Diciduk, Dalang Pembangun Masih Gelap

“Aktivitas Khilafatul Muslimin tidak ubahnya dengan aktivitas yang dilakukan organisasi yang sudah dilarang yaitu NII atau JI dalam hal pengkaderan maupun aktivitas pendanaan serta tujuan organisasi yang mengganti ideologi negara,” kata dia.

www.tempo.co