WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Minggu (26/6/2022), menjadi momen istimewa bagi warga kabupaten ujung tenggara Jateng, Wonogiri.
Pasalnya selain dilaunchingnya kembali car free day atau CFD Wonogiri reborn, publik Kota Mete juga dimanjakan dengan perhelatan akbar bertajuk Wonogiri Bhayangkara IFC Stuntfest 2022.
Perhelatan Wonogiri Bhayangkara IFC Stuntfest 2022 ternyata tidak hanya diikuti peserta dari daerah terluas kedua di Jateng setelah Cilacap yakni Wonogiri maupun eks Karesidenan Surakarta.
Wonogiri Bhayangkara IFC Stuntfest 2022 yang merupakan ajang otomotif bergengsi juga diikuti para rider dan styler dari berbagai daerah Nusantara. Bahkan ada yang jauh datang dari Sumatra dan Bandung Jabar.
Para peserta Wonogiri Bhayangkara IFC Stuntfest 2022 selain beradu aksi sekaligus bersilaturahmi maupun kopdar.
Wonogiri Bhayangkara IFC Stuntfest 2022 digelar di komplek GOR Girimandala Wonogiri.
Para peserta beradu teknik dan kemampuan mengendarai sepeda motor dan mobil pada kegiatan dalam rangkaian HUT Ke-76 Bhayangkara itu.
Pada acara Wonogiri Bhayangkara IFC Stuntfest 2022 juga dilakukan penandatanganan deklarasi Forum Otomotif Wonogiri Bersatu yang diikuti berbagai klub motor dan mobil.
Di antaranya klub motor WKC Wonogiri, Kracker Supermoto Wonogiri, WonTC, WVJ, PFW, YNCI, VIW, CBCW, YVC-I RG, NCW, GENDRWO, CRW, BYONIC, Wonogi4ri, WHC, KOMBO dan sebagainya.
Tidak ketinggalan klub mobil yang ikut serta antara lain SCFW, SJW, CReW, GCF Wonogiri, TKSCI Wonogiri, WPC, KISOC Wonogiri dan sebagainya.
Acara juga diisi pertunjukan Drum Band SMK 1 Jatiroto, aksi Tim Gajah Mungkur Safety Riding Satlantas Polres Wonogiri, freestyle anggota club otomotif, slalomtest Ipda Lilik Suyono dan lomba freestyle.
Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto mengatakan, Wonogiri Bhayangkara IFC Stuntfest 2022 sengaja dibuat untuk mewadahi para pemuda dengan keterampilan mereka berkendara. Sehingga tidak mengganggu keamanan ketertiban masyarakat dan tidak muncul geng motor di Wonogiri.
“Freestyle merupakan cara berkendara sepeda motor dengan gaya bebas. Aksi ini hanya boleh dilakukan di arena dan tidak boleh dilakukan di jalan umum karena membahayakan pengguna jalan lain,” kata Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto.
Kegiatan itu merupakan olah raga ekstrem yang harus didukung stamina, mental yang tinggi dan memahami teknik-teknik serta ketekunan dalam berlatih.
Menggunakan pelindung diri dan perlengkapan lainnya adalah wajib. Olahraga ini bukan hanya hobi namun juga diperlombakan di ajang internasional. Aris Arianto