Site icon JOGLOSEMAR NEWS

7 Jenis Cabai, Ada yang Sangat Pedas Hingga Manis

ilustrasi harga cabai meroket

Ilustrasi tanaman cabe rawit siap panen. Belakangan ini harga cabai meroket Foto/Istimewa

JOGLOSEMARNEWS.COM Cabai atau lombok memang identik dengan rasa pedas. Bagi pencinta rasa pedas, dalam setiap makanan hampir selalu mengandung unsur cabai.

Cabai biasa dipakai untuk bumbu masak, sambal, ataupun dimakan langsung bersama gorengan misalnya.

Belakangan ini harga si pedas ini menjadi perbincangan masyarakat, karena harganya yang naik drastis.

Harga cabai di beberapa daerah bisa mencapai Rp 105 ribu per kilogram bahkan lebih. Padahal, biasanya harga cabai sekitar Rp 40 ribu per kilogram bahkan lebih rendah. Harga fantastis itu tak kunjung normal hingga saat ini.

Cabai beragam jenisnya, mulai dari yang rasanya pedas biasa atau pedas manis hingga pedas sekali. Berikut adalah beberapa jenis cabai, beberapa di antaranya akrab dengan dapur Indonesia:

Cabai Paprika

Cabai paprika berasal dari buah paprika yang memiliki beragam variasi warna, yaitu kuning, hiaju muda, dan ungu. Cabai ini dikenal dengan nama bell pepper atau sweet pepper dan mudah ditemukan di kawasan dataran tinggi.

Buahnya lebih besar dengan kulit daging buah yang tebal. Rasa dari cabai paprika terbilang manis, bahkan tidak pedas.

Cabai Merah Besar

Cabai merah besar memiliki rasa yang tidak terlalu pedas sehingga cocok untuk bumbu dasar aneka makanan pada umumnya. Tingkat kepedasan cabai ini hanya sekitar 30 ribu hingga 50 ribu SHU dalam skala Scoville, cara mengukur tingka kepanasan akibat kehadiran bahan kimia capsaicin.

Melansir kemendag.go.id, cabai merah besar termasuk ke dalam jenis terung-terungan (solonaceae). Tinggi pohon dari cabai ini dapat mencapai 50 sentimeter dan bunganya kecil bewarna putih. Dengan bentuk pohon seperti itu, cabai besar mampu menghasilkan kulit daging buah yang lebih tebal daripada jenis lainnya

Cabai Keriting

Cabai keriting adalah tanaman musiman yang diameternya lebih kecil daripada buah cabai besar. Bunganya bewarna putih atau ungu. Sedangkan buahnya berwarna hijau atau ungu. Kulit buahnya pun lebih tipis.

Cabai ini lebih pedas ketimbang cabai besar, namun tidak sepedas cabai rawit. Penggunaan cabai keriting biasanya dipadukan dengan cabai merah besar untuk menambah warna atau cabai rawit untuk menambah rasa pedas.

Cabai Rawit

Cabai rawit termasuk spesies Capsicum frutescens. Cabai rawit muda akan bewarna putih, sedangkan ketika sudah matang akan bewarna merah. Biasanya cabai rawit muda dimakan sebagai lalap, seperti pendamping makanan gorengan.

Ukurannya terbilang kecil, namun rasa cabai rawit tua cukup pedas. Jika dikonversikan dalam skala Scoville, tingkaat kepedasannya sekitar 50 ribu sampai 100 ribu SHU.

Cabai rawit tumbuh di berbagai negara. Di Malaysia jenis ini dinamakan cili padi, di Filipina bernama siling labuyo, sedangkan di Thailand dinamakan phrik khi nu.

Naga Viper

Tingkat kepedasan Naga Viper sampai 1.382.118 SHU. Cabai ini hasil persilangan yang dilakukan oleh Gerald Fowler, petani cabai di Cark-in-Cartmel, Cumbria, yaitu antara cabai Naga Morich, Bhut Jolokia, dan Trinidad Scorpion.

Carolina Reaper

Melansir chilliworkshop.co.uk, Carolina Reaper adalah persilangan antara lada La Soufriere dari Karibia dan Naga Viper dari Pakistan. Cabai ini tumbuh lambat daripada tanaman lainnya. Buahnya matang hingga 250 hari.

Kepedasan cabai ini sekitar 1, 6 juta hingga 2, 2 juta SHU. Para koki di restoran kawasab Carolina menggunakan cabai ini hanya dalam bentuk bubuk.

Pepper X

Cabai ini diklaim sebagai yang paling pedas dibandingkan cabai lainnya. Kepedasannya mampu mencapai 3,18 juta sampai 3,2 juta SHU. Cabai ini berpotensi membahayakan manusia.

Exit mobile version