SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Flyover Purwosari Solo yang diresmikan pada Sabtu (13/2/2021) lalu, tampaknya bukan hanya berfungsi sebagai jalan penghubung saja.
Pemerintah Kota Solo sekaligus merancangnya untuk pelestarian budaya dengan peletakkan motif-motif batik di dinding flyover.
Berawal dari solusi dalam mengatasi kemacetan di lintasan kereta api Solo-Yogyakarta, Flyover Purwosari kini sudah berdiri apik dan berfungsi normal. Flyover yang dibangun di Jalan Slamet Riyadi tersebut terpantau ramai.
Mengingat di samping kanan kiri flyover terdapat berbagai bangunan, mulai dari kantor, toko, hotel, restoran, hingga angkringan, kawasan ini banyak dikunjungi oleh masyarakat.
Orang-orang yang melewati bermacam, baik yang sekadar melintas ataupun bersantai. Selain itu, di bagian lain juga terdapat komunitas skate board yang berlatih.
Bukan hanya sebuah jalan, di sisi samping bawah flyover ada hal unik yang dapat kita lihat, yaitu suguhan motif-motif batik beserta nama terangnya yang dipasang berbentuk persegi empat.
Batik-batik tersebut disusun berjejeran di bagian kanan maupun kiri sehingga dapat dilihat dari jalan bawah flyover.
Jika kamu melintas di area ini saat malam hari, jangan lupa sempatkan untuk mampir! Sinaran lampu warm yellow yang menghiasi batik-batik baru akan dihidupkan saat malam hari, sehingga kamu bisa menikmati dengan lebih syahdu.
Kamu bisa menitipkan sepeda motor atau mobilmu di fasilitas umum terdekat atau di toko yang memperbolehkan, kemudian berjalan di sekitar area ini. Parkir di bawah flyover tentunya tidak diperbolehkan, ya!
Angkringan dan penjaja lain dapat kamu temukan saat malam hari sehingga kamu bisa menyantap jajanan dan bersantai di samping flyover sambil menikmati suasana malam Kota Solo ala anak muda banget!
Pastikakan juga kamu nongkrong menghadap sisi batik agar bisa melihat indahnya batik-batik yang dipajang.
Selain menghabiskan waktu bersantai, kamu juga bisa menambah pengetahuan terkait motif batik dari flyover ini. Motif-motif tersebut di antaranya, motif batik Ceplok Gambir Anom, Ceplok Gerompol 1 dan 2, Ceplok Sekar Kopi, Ceplok Wahyu Ningrat, Ceplok Sawo Beludru, Ceplok Loro Sendowo, Ceplok Kembang Tebu, dsb.
Bagi kamu pemburu foto instagramable, kamu juga bisa banget mengambil gambar, loh. Tentunya dengan tetap berhati-hati karena letaknya yang di samping jalan. Selain estetik, kamu juga bisa turut menjadi bagian pelestari budaya batik. Eits, asal jangan lupa bentuk motifnya ya kalau sudah pulang!
Nah! Wisata edukasi ini bisa kamu nikmati jika berkunjung ke Kota Solo sambil berjalan-jalan, kan? Kapan lagi nongkrong berkelas budaya begini! Ade Safana Alawiyah