Beranda Umum Nasional Banyak Tewaskan Warga, Anggota DPRD Murka Sebut Kebobrokan Bus Transjakarta. Bongkar Borok...

Banyak Tewaskan Warga, Anggota DPRD Murka Sebut Kebobrokan Bus Transjakarta. Bongkar Borok Direksi!

Ilustrasi kecelakaan maut korban tewas. Foto/JSnews

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Politikus PDIP, Gilbert Simanjuntak buka suara menyusul rentetan kecelakaan bus Transjakarta yang banyak memakan korban jiwa.

Terbaru, Sabtu (16/7/ 2022) malam lalu, seorang wanita paruh baya berinisial TA kembali harus meregang nyawa usai terlindas bus Transjakarta berpelat nomor B 7584 TGD

Bus tersebut diketahui milik PT MB dengan pengemudi berinisial YH. Wanita tersebut mengalami luka berat di kepala dan tangan sehingga meninggal dunia di tempat kejadian.

Insiden tersebut terjadi di Jalan Raya Salemba arah timur di Halte Transjakarta Kramat Sentiong.

Gilbert yang juga anggota Komisi B DPRD DKI menilai kejadian yang memakan korban itu seakan-akan hal lumrah, karena korbannya dari orang biasa.

“Kebobrokan pelayanan ini terlihat dari korban tewas penumpang, yang baru turun dari Transjakarta yang ditabrak dan dilindas oleh bus,” ujar Gilbert lewat keterangan tertulis Minggu (17/7/2022).

Sebelumnya, Gilbert melanjutkan, hal itu juga terjadi kepada pengendara sepeda yang menjadi korban.

Sepekan lalu, seorang pengendara sepeda berinisial SA tewas dalam kecelakaan di Jalan Raya Pasar Minggu setelah ditabrak Bus Transjakarta pada Ahad siang, sekitar pukul 14.00 WIB.

Baca Juga :  Meski Dipotong 35,72 Persen, ATR/BPN Eksis dengan Pinjaman Bank Dunia

Pesepeda itu tewas di tempat akibat sejumlah luka serius. Menurur dia, Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT sebenarnya sudah memberikan rekomendasi atas kejadian kecelakaan berkali-kali.

Pada Desember 2021 lalu, KNKT telah selesai melakukan penyelidikan terhadap insiden kecelakaan bus Transjakarta yang kerap terjadi tiga bulan terakhir ini.

Hasilnya, Komite mengeluarkan empat rekomendasi untuk PT Transjakarta agar peristiwa kecelakaan tidak terulang kembali.

Pertama merekomendasikan agar Transjakarta meningkatkan manajemen risiko. Kedua menyoroti kelayakan armada bus Transjakarta yang memiliki banyak dinamika dalam Standar Operasional Prosedur.

Serta ketiga keselamatan dengan lintasan Transjakarta, dan keempat merekomendasikan perbaikan skema rencana operasional, menyempurnakan manajemen keselamatan Transjakarta, dan mengimplementasikannya baik ke internal maupun eksternal, yaitu kepada mitranya.

“Itu terkesan tidak berdampak,” kata Gilbert.

Sebenarnya, Gilbert berujar, dalam rapat di Komisi B DPRD sudah disampaikan agar Direksi Transjakarta yang dipilih menguasai masalah dan memiliki latar belakang yang sesuai.

Baca Juga :  Dampak Efisiensi Anggaran di Kemenkes, Penggunaan Lift Dibatasi, Tiap Rabu Karyawan Dilarang Kerja di Kantor

Namun, beberapa Direksi tidak memiliki latar belakang yang sesuai, malah Direktur Pelayanan berasal dari TGUPP tanpa latar belakang di bidang transportasi.

Direksi dan Gubernur ikut bertanggung jawab atas tewasnya penumpang tersebut. Sebaiknya Gubernur tetap fokus mengurus kepentingan masyarakat Jakarta, bukan sibuk bersosialisasi lewat JIS,” tutur Gilbert.

www.tempo.co