KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karanganyar membantah tudingan bahwa Pemkab Karanganyar tidak peka terhadap Aira
Mekarsari, Balita usia 15 bulan yang menderita sakit jantung bocor dan penderita gizi buruk.
Pasalnya, Dinkes sudah melakukan pendampingan pemeriksaan secara umum di Puskesmas Jumantono sejak Januari 2022 meskipun belum secara spesifik pendampingan terhadap jantung bocornya.
Selain itu, Dinkes juga menolak jika Aira Mekarsari dianggap gizi buruk melainkan gangguan kesehatan sebagai dampak jantung bocor sehingga menyebabkan asupan makanan susah masuk.
Dan saat ini, Dinkes masih fokus melakukan pemantauan kondisi bayi tersebut.
“Kami dari Dinkes melakukan monitoring dan pemeriksaan Aira Mekarsari sejak 18 Januari 2022 secara bertahap karena saat itu belum diketahui jika Aira Mekarsari menderita jantung bocor,” ungkap Kepala Dinkes Karanganyar, Purwati M.Kes kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (6/7/2022).
Menurut Purwati, hasil pemeriksaan sejak Januari itu terus membaik dari semula Aira hanya bisa makan bersifat cair berkembang sekarang bisa makan makanan yang lembek.
Selain itu, kondisi secara umum Aira Mekarsari membaik meskipun untuk penyakit jantung bocornya harus menunggu perkembangan dari RS Dr Moewardi, Solo.
Dengan begitu tidak berarti Dinkes diam saja atau melakukan pembiaran.
“Memang untuk spesifik jantung bocornya kami menunggu hasil dari RS Dr Moewardi, dimana diketahui bahwa Aira menderita jantung bocor itu pada Mei 2022,” tandas Purwati.
Sedangkan terkait biaya pengobatan, Purwati hanya mengatakan semula pakai Kartu Indonesia Sehat (KIS) namun sekarang memakai BPJS yang sudah diaktifkan lagi dengan premi di tanggung Pemkab Karanganyar.
“Sudah kok BPJS nya dialihkan pemerintah,” tegasnya.
Sementara itu, pantauan terkini anggota Komisi D DPRD Karanganyar diketahui hingga Rabu (6/7/2022) hanya ada bantuan sembako susu dan pampers.
Artinya, tidak ada satupun bantuan pengobatan untuk jantung bocornya karena kendala biaya sebab KIS tidak bisa mengcover dan BPJS Aira mati tidak berlaku hingga sekarang.
“Kami harap semua pihak terutama Pemkab Karanganyar yang peduli dan nyata karena faktanya hingga Rabu ini (6/7/2022) tidak ada bantuan selain sembako Pampers dan susu sedangkan yang dibutuhkan riil adalah pengobatan jantung bocornya,” tegas Endang Muryani usai mengunjungi Aira Mekarsari, Rabu (6/7/2022).
Bahkan Endang meminta antar dinas jangan saling klaim karena faktanya beda dengan yang dialami.
Padahal, lanjut Endang Muryani, mestinya Pemkab Karanganyar bertindak nyata karena Aira adalah warga Karanganyar yang notabene membutuhkan pertolongan.
“Kan ada anggaran APBD untuk kasus seperti ini mohonlah agar peduli kasihan sekali nasib keluarga Aira ini,” pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tragedi pilu mengenaskan terjadi di Desa Sukosari, Jumantono, Karanganyar, Jateng yakni dialami keluarga Aira Cahya, Balita usia 15 bulan yang memiliki penyakit kelainan jantung bocor serta gizi buruk.
Keluarga miskin Pasutri Suratno (40) dan
Dian Aruna Mahesi (37) itu berjuang habis-habisan untuk mendapatkan biaya pengobatan anaknya, sementara bantuan dari Pemkab Karanganyar tidak ada sama sekali. Beni Indra