Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Fakta Baru, Pengacara Keluarga Ungkap Brigadir J Ternyata Lebih Disayang dan Dipercaya Nyonya Sambo. Ini Buktinya!

Istri Irjen Ferdy Sambo dan Brigadir Josua Hutabarat. Foto kolase/Wardoyo

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Selepas proses otopsi ulang, pihak pengacara keluarga almarhum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J terus mengungkap beberapa temuan baru.

Salah satunya, soal indikasi adanya faktor kecemburuan dan iri hati dari orang di lingkaran ajudan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo terhadap Brigadir J.

Sebab, Brigadir J disebut-sebut lebih disayang dan dipercaya oleh istri sang jenderal, nyonya Putri Candrawathi alias Nyonya Ferdy Sambo.

Hal itu disampaikan Koordinator Pengacara Keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, Rabu (27/7/2022) malam.

Ia mengatakan dari cerita almarhum semasa bertugas ke keluarga dan kekasihnya, Brigadir J selalu menyebut sang nyonya memang baik dan sangat mempercayainya.

Hal itulah yang kemudian terindikasi menjadi pemicu di kalangan lingkaran para skuad ajudan sang jenderal.

Kamaruddin menduga kedekatan Nyonya Sambo dengan Brigadir J itu ditengarai memicu ada rasa tidak suka secara personal dari skuad ajudan lainnya.

“Memang yang dia pahami ini adalah iri hati dan kebencian. Karena almarhum ini mungkin disayang atau lebih dipercaya oleh Ibu Putri (istri Ferdy Sambo),” ujarnya.

Kamaruddin mengatakan bahwa Yosua selalu mengatakan baik-baik saja perihal pekerjaan kepada kedua orang tuanya.

Hanya kepada kekasihnya, Vera Simanjuntak, Brigadir J sering memberitahu kondisinya termasuk apabila ada masalah dalam pekerjaan.

“Jadi itu lah mungkin sifat pria, ada yang kepada ibunya tidak mau menjelaskan apapun. Tapi kepada kekasih dijelaskan, ini kan mungkin dia orang baik gak mau orang tua susah. Jadi dijawab saja baik-baik, aman-aman saja,” katanya.

Kamaruddin menguraikan hubungan dengan Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo, juga disebut baik.

Bahkan adik Yosua juga disebut pernah diberi hadiah seperti dompet merek Pedro, dan uang tunai Rp 5 juta ketika mereka bertemu pada 1 Juli 2022.

“Saya kurang tahu apakah hadiah ulang tahun atau hadiah apa, yang jelas dia dapat hadiah,” tuturnya.

Advokat itu menduga ada kecemburuan dalam delapan anggota skuad ajudan Ferdy Sambo yang menimbulkan rasa ketidaknyamanan bagi Brigadir Yosua.

Menurut sepengetahuannya, ada seseorang yang diduga mengancam akan membunuh Brigadir J sebelum hari kejadian.

Diberitakan sebelumnya, polisi menerangkan bahwa kasus ini bermula dari pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J kepada Putri Candrawathi di kamar pribadi saat di rumah singgah di Komplek Perumahan Polri Duren Tiga, Jakarta.

Putri berteriak, lantas Bharada E yang di dalam rumah menghampiri suara tersebut.

Brigadir J disebut menembak lebih dulu, namun Bharada E membalas. Akhirnya Brigadir J tewas ditempat setelah mendapatkan sejumlah luka tembak.

Pihak keluarga Brigadir J menganggap janggal dari kronologi dan luka tembak yang disampaikan polisi.

Terlebih lagi dugaan pelecehan seksual belum ada bukti yang kuat.

Kemarin, autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J telah dilakukan. Para ajudan Ferdy Sambo, termasuk Bharada E telah diperiksa oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, saat ini tim khusus sedang bekerja dalam menuntaskan kasus kematian Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Sigit mengatakan, proses autopsi ulang yang sedang dilakukan akan diumumkan hasilnya setelah dianggap selesai.

“Rekan-rekan tentunya sudah melihat ada kegiatan-kegiatan dari timsus yang kemudian mempresentasikan apa yang didapat Komnas HAM. Kemudian hari ini telah dilaksanakan autopsi ulang pada saatnya akan disampaikan ke publik,” ujarnya saat tiba di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta, Rabu, 27 Juli 2022.

Dia menilai saat ini kasus tersebut telah menjadi perhatian publik. Dia meminta agar semua pihak mengawasi supaya tetap transparan dan akuntabel serta memenuhi rasa keadilan.

“Saya kira semua kegiatan-kegiatan tersebut tentunya menjadi perhatian publik dan tentunya kami minta untuk semuanya ikut mengawasi sehingga transparansi akuntabilitas dari hasil yang kita harapkan tentunya akan dipertanggungjawabkan ke publik betul-betul bisa berjalan dengan lancar, baik, dan memenuhi rasa keadilan yang tentunya ditunggu oleh publik,” kata Sigit.

Exit mobile version