Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Festival Karanganyar Kopi dan Teh, Terobosan Kreatif Kiat Mengangkat Produk Lokal Menuju Booming Nasional

Suasana festival Karanganyar Kopi dan Teh di Tawangmangu, Karanganyar / Foto: Beni Indra

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Tanpa disadari  Kabupaten Karanganyar, Jateng memiliki produk kopi dan teh unggulan yang rasanya sangat khas. Namun sayang produk unggulan tersebut tidak bisa melesat seperti Kampung Kopi Bawen, Semarang apalagi melesat seperti produk Kopi Gayo dan Kopi Toraja.

Untuk itulah para pelaku jasa wisata dalam hal ini Hotel Indah Palace, Tawangmangu menginisiasi digelarnya Karanganyar  Festival Kopi dan Teh sebagai upaya membumikan produk tersebut menasional bahkan internasional.

Festival kopi dan teh itu dihelat di Hotel Indah Palace, Tawangmangu, Sabtu (30/7/2022) diikuti 30 peserta petani kopi dan teh serta sayur mayur khas Tawangmangu.

Sebagai bentuk konsistensi mengangkat brand kopi dan teh asal Karanganyar tidak sekedar digelar festival, tetapi juga didatangkan buyer dari pelaku jasa wisata mulai hotel, kafe dan katering. Kali ini ditandatangani MoU dengan enam petani kopi, teh dan sayuran khas Tawangmangu.

“Iya acara Festival Karanganyar Kopi dan Teh ini  pointnya adalah upaya atau kiat mempopulerkan mengangkat kopi dan teh asal Karanganyar yang tak kalah dengan kopi lainnya,” ungkap Direktur Hotel Indah Palace, Purnomo (54) kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (30/7/2022).

Menurut Purnomo, acara tersebut kali pertama digelar dan akan disuport menjadi acara rutin tahunan dengan kemasan lebih inovatif.

“Teh dan kopi asal Kecamatan Ngargoyoso itu rasanya dahsyat lho jika sudah merasakan sangat beda lain daripada yang lain dan ini potensi luar biasa,” tandas Purnomo.

Purnomo pun meyakini dengan kiat mendatangkan buyer serta menjalin MoU antara pelaku jasa wisata dan industri makanan termasuk katering, maka produk kopi lokal asal Karanganyar akan melambung penjualannya.

Purnomo mencontohkan di Kampung Kelir, Bawen, Semarang terdapat kampung kopi yang mana dari hulu sampai hilir diolah oleh petani sehingga tembus ekspor dan eksis di pasar lokal. Bahkan penjualan lokal dan ekspor tembus Rp 10 miliar per tahun.

“Di Kampung Kelir, Bawen itu kopi dipetik diproduksi dijual lokal bahkan ada kafe ditengah perkebunan yang pengunjungnya tidak pernah sepi sehingga mengangkat ekonomi setempat,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi UMKM Pemkab Karanganyar mengapresiasi festival kopi dan teh tersebut.

“Kami yakin Karanganyar mampu mendongkrak brand kopi dan teh karena rasanya unggul khas sehingga pihaknya support memfasilitasi pemasaran termasuk hingga masuk ke swalayan,” tandas Martadi.

Bupati Karanganyar Juliyatmono MM bahkan berkomitmen akan mendorong acara festival kopi teh dan sayur Karanganyar bisa dijadikan jadwal rutin guna mendongkrak ekonomi warga.

“Karanganyar ini punya teh khas asal Kemuning Ngargoyoso dan kopi Lawu maka Pemkab Karanganyar berobsesi dua produk ini bisa menasional seperti produk lainnya,” ungkapnya disela acara Pelantikan Ipemi di Hotel Tamansari, Sabtu (30/7/2022). Beni Indra

Exit mobile version