Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Gegara Lokasi Dipindah, Pedagang CFD Wonogiri Mengeluh Dagangan Tidak Laku Alias Ora Payu

CFD Wonogiri

CFD Wonogiri. Foto : istimewa

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Gegara lokasi dipindah pedagang CFD Wonogiri mengeluhkan dagangan tidak laku alias ora payu.

Hal ini merupakan buntut kebijakan pemindahan lokasi jualan para pedagang CFD Wonogiri.

Untuk diketahui, area di sekitar Alun alun Giri Krida Bakti Wonogiri dikonsepkan untuk bebas dari parkir, wahana permainan anak maupun PKL. Area alun-alun rencananya steril dan digunakan untuk pentas seni maupun olahraga.

Nah, sejumlah PKL yang biasanya menggelar dagangan di barat DPRD Wonogiri dan sebelah utara alun-alun dipindahkan ke sisi utara patung Soekarno Wonogiri.

Mereka sambat karena lapaknya dinilai tak strategis karena tak menghadap ke jalan Ir.
Soekarno yang menjadi area gelaran CFD pada Minggu (17/7)) pagi.

“Pindah kesini malah bluk mas. Sepi,” ujar salah satu pedagang aneka minuman, Samini.

Pada saat gelaran CFD sebelumnya, dia mengaku berjualan di pojokan gedung DPRD Wonogiri. Kini, dia menggelar lapaknya di sisi utara patung Ir. Soekarno yang notabene menghadap ke Jalan Pemuda yang bukan merupakan titik CFD.

“Kemarin saya dapat info kalau area sekitar alun-alun harus steril. Makanya kami dipindah disekitar Patung Ir. Soekarno,” kata Samini.

Sejumlah PKL lain juga merasakan hal serupa seperti Samini. Mereka merasa dagangannya sepi usai pindah di sisi utara patung Ir. Soekarno.

Salah satunya adalah Ima, pedagang aneka bakaran. Dia mengaku dagangannya tak dilirik pembeli usai pindah di tempat itu.

“CFD kan cuma digelar beberapa jam, sementara itu kalau lokasinya disini sepi kan pemasukan kita juga minim. Padahal wes kasep kulakan, terus gimana,” ujar dia diamini oleh sejumlah PKL lain disana.

Mereka mengaku tak masalah jika pindah lokasi berdagang saat CFD. Hanya saja, lokasi baru seharusnya juga sama-sama menguntungkan sehingga para PKL yang dipindah itu sama-sama bisa dilirik pengunjung dan dagangannya laku.

Sementara itu, area di alun-alun belum diisi pentas seni seperti yang telah dikonsepkan sebelumnya. Sejumlah wahana permainan anak yang biasa dibuka pelapak juga tak digelar.

Salah satu pemilik wahana permainan anak, Jatno menuturkan ada sekitar 15-20 wahana permainan yang ada di CFD. Mereka kompak off sementara waktu pada gelaran CFD hari itu.

“Kalau CFD ndak ada wahana mainan kan juga bisa sepi. Kami kira kan wahana mainan anak ini juga jadi magnet tersendiri untuk CFD.

Para pemilik wahana permainan anak bakal berupaya berkoordinasi dengan pihak terkait supaya bisa membuka lapaknya di dalam alun-alun. Menggunakan sisi lain alun-alun, jadi tidak mengganggu pentas seni jika ada gelaran yang dilakukan di panggung alun-alun.

“Kita bakal mencoba minta secara baik-baik. Bukan ngeyel, gitu enggak. Kita coba berusaha dulu,” ujar dia. Aris Arianto

Exit mobile version