JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Geger Penipuan Berkedok Investasi Besar di Sragen Terbongkar. Puluhan Pejabat Hingga Petinggi TNI/Polri jadi Korban, Kerugian Puluhan Miliar

Ilustrasi orang kaya banyak uang. Foto/Istimewa
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus penipuan berkedok kerjasama investasi skala besar mencuat dan bikin gempar di Sragen. Dengan modus bagi hasil nan menggiurkan, praktik investasi yang digawangi pengusaha berinisial IS asal Sragen Kota itu disebut berhasil meraup puluhan miliar dari para korban.

Tak tanggung-tanggung, korbannya mayoritas merupakan kalangan papan atas. Mulai dari pengusaha kondang, anggota DPRD, pejabat teras di pemerintahan, hingga petinggi TNI/Polri.

Informasi yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM , kasus itu mencuat setelah salah satu pejabat tinggi di Sragen, melaporkan IS (55) pentolan CV yang menggawangi investasi itu ke Polres Sragen belum lama ini.

IS yang dikenal merupakan pengusaha asal Sragen Kota itu dilaporkan atas dugaan penipuan berkedok investasi bisnis spare part untuk mesin industri tekstil.

Penipuan dijalankan dengan modus bagi hasil dengan persentase keuntungan berlipat antara 5 hingga 15 persen perbulan.

“Sudah saya laporkan tapi belum ada perkembangan signifikan dari pihak kepolisian. Karena ada surat perjanjian, bukti transfer dan kesepakatan kerjasama yang diingkari. Saya sendiri sempat invest Rp 750 juta, belum pernah dapat bagi hasil tahu-tahu ternyata macet dan tidak ada itikad baik bertanggungjawab mengembalikan,” ujar P, salah satu korban yang juga pejabat teras di Sragen, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (7/7/2022).

Data yang dihimpun, kasus penipuan itu terjadi dalam kurun waktu sejak 2015 lalu. IS yang dikenal sebagai pimpinan CV dan pengusaha bengkel itu, menawarkan kepada beberapa pejabat teras dan petinggi TNI/Polri yang ia kenal dekat di Sragen.

Baca Juga :  Harga Gas LPG 3 Kg di Sragen Naik Ugal Ugalan Per Tabung Tembus Rp 30000 Warga: Sudah Terjadi 1 Minggu Sebelum Lebaran Idul Fitri

Dengan penampilan borju dan pembawaan meyakinkan, ia pun mampu meyakinkan para pejabat untuk bergabung. Kedekatannya dengan sejumlah pejabat menjadi jalan memuluskan modus yang ia jalankan.

“Waktu itu dia memang dekat dan sering ikut ngumpul beberapa pejabat dan komunitas petinggi TNI dan Polri. Jadi nggak ada yang curiga dan menyangka kalau ternyata seperti itu,” urainya.

Korban lain yang juga pengusaha kondang asal Sragen berinisial T, menceritakan dirinya juga terbujuk mulut manis pelaku yang sebelumnya juga sudah dikenalnya.

Saat itu pelaku berdalih butuh modal untuk membeli mesin pabrik yang terbakar di wilayah Jawa Timur.

“Jadi awalnya cuma niat membantu teman (pelaku) yang butuh modal. Kebetulan janjinya kalau berhasil, akan ada bagi hasil nanti,” ujarnya.

Saat itu, pelaku menjanjikan bagi hasil sebesar 5-15 persen dari investasi yang disetor.

Karena sudah kenal dan hasil survei ke Jatim memang benar ada pabrik yang akan dibeli, ia pun akhirnya ikut menyetorkan Rp 3,7 miliar sebagai investasi ke pelaku.

“Kalau bagi hasilnya variasi. Ada yang 5 persen ada 15 persen. Saya sendiri dijanjikan 10 persen per bulan, sekitar Rp 370 juta. Ternyata bagi hasil itu hanya berlangsung dua bulan diberikan. Setelahnya macet dan nggak dibayar sampai sekarang,” jelasnya.

Macet, Tak Sesuai Kesepakatan

T mengaku terbujuk karena pelaku selalu meyakinkan sudah banyak pejabat dan petinggi TNI/Polri yang lebih dulu menanamkan investasi kepada perusahaan pelaku.

Apalagi selama ini lingkungan pelaku juga rata-rata pengusaha besar dan pejabat Sragen. Namun dalam perjalannya, ternyata investasi yang ditanamkan para pejabat tersebut juga macet dan tidak kembali hingga sekarang.

Baca Juga :  Berkah Hari Raya Idul Fitri Toko Pusat Oleh-oleh di Sragen Diserbu Pembeli

Diduga sebagian besar para korban tidak berani melapor ke polisi karena malu ketahuan. Uang yang diinvestasikan juga tidak sedikit sehingga malu kalau sampai ketahuan publik.

“Ada yang kena Rp 1 miliar, Rp 2 miliar, sampai Rp 7 miliar. Kalau ditotal bisa puluhan miliar. Karena korbannya puluhan orang ada. Rata-rata orang kaya, pejabat dan orang hebat-hebat semua. Saya merasa tertipunya karena antara pekerjaan dan bagi hasilnya tidak sesuai yang disampaikan awal. Pekerjaannya memang benar di spare part tapi omsetnya ternyata hanya Rp 150an juta, tidak miliaran seperti yang ia omongkan. Lalu bagi hasilnya juga nggak seperti yang dijanjikan,” ujarnya kesal.

Masih Pendalaman

Sementara, dikonfirmasi JOGLOSEMARNEWS.COM , Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama membenarkan memang ada aduan dari salah satu pejabat teras di Sragen soal kasus dugaan penipuan investasi itu.

Menurutnya saat ini kasus itu masih dalam tahap pendalaman dan pengumpulan keterangan serta alat bukti.

Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama. Foto/Wardoyo

Kapolres menyebut penanganan kasus itu memang butuh kecermatan dan kehati-hatian. Sebab harus dipastikan lebih dulu apakah kasus itu lebih kuat mengarah pada tindak pidana atau perdata.

“Masih kita dalami. Perkembangan penanganan juga selalu kami sampaikan melalui SP2HP (surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan). Kalau aduannya kami terima dari salah satu korban. Kalau infonya banyak korban sampai petinggi TNI Polri, kami malah belum tahu. Ini masih kita tangani tapi kan harus hati-hati,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com