Ratno menambahkan defisit elektabilitas Prabowo itu juga akibat gerusan elektabilitas yang bergeser kepada Anies Baswedan.
Hal itu terjadi karena secara garis politis, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan memperebutkan konstituen yang sama. Yakni mereka yang tidak puas atau berseberangan dengan Presiden Jokowi.
Akibat kedekatan Prabowo Subianto dengan Presiden Jokowi membuat suara pendukung Prabowo mengalir ke Anies Baswedan.
Meski Pilpres masih dua tahun lagi, dan Prabowo Subianto belum benar-benar menggerakkan mesin partai atau koalisinya, menarik untuk ditunggu bagaimana Prabowo Subianto bisa kembali meraih elektabilitasnya menjelang 2024, tambah Ratno.
Survei Indopol ini dilakukan pada 24 Juni – 1 Juli 2022 dengan jumlah sampel sebanyak 1.230 responden per provinsi dan margin of error +/- 2,8 persen.
Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur.
Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) pada tingkat kepercayaan 95 persen. (JSnews/Tribunnews)
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com